NasionalPemerintahanPeristiwa

Menko Airlangga Hartarto Berharap Industri Otomotif Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia

15
×

Menko Airlangga Hartarto Berharap Industri Otomotif Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (Suarapubliknews) ~ Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 menjadi representasi masa depan industri otomotif Indonesia. Pameran yang mengusung tema Future Now ini, membawa tema besar yang menjadi kesinambungan dari pameran tahun-tahun sebelumnya. Pameran yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-City

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Ia mengapresiasi pameran GIIAS 2023 yang mengangkat tema Future Now dengan representasi teknologi masa depan ditarik ke masa kini. Apalagi di tengah kondisi perekonomian dunia yang melambat dan membandingkannya dengan kondisi pasar otomotif Indonesia.

“Di tengah perekonomian global yang melambat, Kita bisa lihat China pasar ekspornya turun 14 persen demikian juga impornya dan Purchasing Manager’s Index turun hingga level di bawah 50. China ini merupakan mitra utama Indonesia, namun Indonesia berhasil tumbuh di luar ekspektasi baik menurut analis atau lembaga,” katanya.

Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,17 persen di kuartal kedua. Pertumbuhan ini terjadi selama 7 kuartal berturut-turut di atas 5 persen. “Sesuai arahan dari presiden, angka target Gross National Income (GMI) perkapita kita berada di angka 5,500 di akhir 2024. Pendukung utamanya dari sektor perdagangan dan backbone-nya dari industri otomotif,” ujarnya.

Airlangga juga berharap dengan peningkatan sektor industri termasuk di otomotif nasional, bisa memperkuat kondisi pasar Indonesia di mata dunia. Apalagi di pasar otomotif Indonesia banyak yang masuk, termasuk kendaraan listrik.

“Saya juga mendengar bahwa banyak merek yang ingin masuk dan kita bisa lihat di pameran GIIAS 2023 ini. Jika dilihat pameran yang sama tahun lalu, transaksinya Rp14,3 triliun yang terdiri dari 26 ribu lebih. Artinya tahun ini Future Now harusnya lebih baik dari tahun kemarin,” tuturnya.

Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi juga berharap bahwa industri otomotif Indonesia tetap jadi tulang punggung perekonomian bangsa yang semkain menguat. Apalagi tahun ini merupakan penyelenggaraan pameran otomotif GAIKINDO yang ke-30, sejak pertama kali diinisiasi pada tahun 1986 lalu.

Sebuah kebanggaan bagi GAIKINDO, di setiap penyelenggaraannya telah menampilkan berbagai capaian, dan karya industri otomotif Indonesia. Tentu saja, seluruh hasil positif yang dicapai industri otomotif Indonesia tidak lepas dari dukungan Pemerintah Republik Indonesia. Ia laporkan bahwa industri otomotif Indonesia berhasil menutup tahun 2022 dengan capaian yang sangat baik, bahkan melebihi capaian sebelum pandemi.

Kami sampaikan apresiasi tertinggi kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Perindustrian, yang senantiasa memberikan dukungan, dan arahannya, sehingga pertumbuhan wholesale kendaraaan pada tahun 2022 naik hingga 18 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara global produksi kendaraan bermotor di Indonesia menduduki peringkat ke-11, sementara untuk penjualan domestik Indonesia berada diposisi ke-14 di dunia,” katanya

Yohannes menambahkan bahwa industri otomotif Indonesia juga berhasil menggenjot kenaikan ekspor hingga 60 persen, mencapai angka tertinggi lebih dari 470 ribu unit, dan meliputi 93 negara tujuan.

“Kedepannya industri otomotif Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan pasar domestik dan mendorong peluang Indonesia menjadi basis produksi untuk kegiatan ekspor. Industri otomotif Indonesia juga berhasil menarik kenaikan nilai investasi asing sebesar 3,3 persen. Sejumlah lebih dari 1,5 miliar dolar, berada diposisi 11 dari 23 sektor industri di Indonesia,” tutupnya.

GIIAS 2023 menjadi tahun pertama pasca pandemi ditetapkan berakhir (endemi) oleh pemerintah Republik Indonesia dan tahun ini GIIAS lebih fokus untuk memperlihatkan apa saja kelebihan dari kendaraan listrik. Dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, didampingi oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *