SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya tak henti-hentinya melakukan penertiban terkait munculnya juru parkir (jukir) liar dan nakal sebagai upaya peningkatan pelayanan dan ketertiban umum yang berimbas kenyamanan pengguna jasanya.
Namun sayangnya, beberapa saat lalu media ini kembali menemukan kasus yang sama ketika melakukan survey penyelenggaraan jasa parkir di salah satu lokasi seputar acara Mlaku Malku nang Tunjungan, tepatnya di sepanjang Pasar Genteng, Sabtu (6/10/2018) sekira pukul 19.40 wib.
Tarif yang dikenakan Rp. 5 Ribu. Juru parkir yang bertugas tanpa dilengkapi identitas dan uniform sebagaimana mestinya. Parahnya lagi, saat ditanya karcis parkir, dengan tegas mengatakan tidak ada.
“Tidak ada pak. Karena tidak ada yang menanyakan itu, tapi kalau ada yang minta, baru saya mintakan ke petugasnya,” jawabnya santai sembari tersenyum. Sementara petugas lapangan berseragam Dishub Kota Surabaya tampak terlihat dengan posisi tidak jauh dari lokasi parkir.
Kondisi ini tentu memprihatinkan, karena acara Mlaku Mlaku nang Tunjungan merupakan even rutin Pemkot Surabaya, yang digelar untuk dan dari masyarakat dengan tujuan memperkenalkan aneka kuliner warga Surabaya kepada pengunjung, baik lokal, regional maupun manca negara.
Padahal sebelumnya, Dishub Kota Surabaya sempat melakukan penertiban bahkan penindakan terhadap para juru parkir nakal di area seputar acara Mlaku Mlaku nang Tunjungan karena sudah masuk kategori meresahkan, pasalnya tarif parkir yang dikenakan lebih mahal dari ketentuan dan tanpa karcis. (q cox)