KEDIRI (Suarapubliknews) – Bersama Maski Arisandi Direksi PT Surya Dhoho Ivestama, Bupati Kediri Hanidhito Himawan Pramono meninjau kegiatan proyek bandara sekaligus memastikan penyerapan tenaga kerja (naker) dari masyarakat sekitar.
Menurut Mas Dhito-sapaan lekat Bupati Kediri, jika progres pembangunan sesuai dengan target, maka pada awal tahun 2023 Bandara diproyeksikan sudah bisa mulai beroperasi.
“Dengan adanya pembangunan proyek bandara ini, diharapkan bisa meyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” Ucap Bupati Kediri. Selasa (27/4/2021)
Mas Dhito mengaku jika pihaknya telah melakukan komunikasi soal kekurangan lahan 0,4 persen dengan Gudang Garam selaku pemilik proyek bandara
“Pihak Gudang Garam juga sudah mengkomunikasikan dengan baik dengan pihak yang terkena pembebasan dan progesnya cukup baik. Dengan target tahun 2023 sudah mulai commercial flight,” Terangya
Di kesempatan yang sama, Maksin Arisandi selaku Direktur PT SDI menerangkan jika progres pembangunan bandara telah mencapai 51 persen dan ini berjalan sesuai target.
Menurut dia, warga sekitar proyek yang terserap sebagai tenaga kerja terdiri dari 4 Desa, yakni Desa Jatirejo di Kecamatan Banyakan, Grogol di Kecamatan Grogol, Bulusari dan Tarokan di Kecamatan Tarokan.
“Fokusnya adalah pemberdayaan masyarakat sekitar. Kalau ada warga sekitar yang memenuhi kualifikasi pasti dilibatkan. Karena, kenapa harus mengambil yang jauh jika ada yang dekat,” Imbuhnya
Maksin juga menerangka bahwa Bandara Kediri menjadi tempat penerbangan pertama di Indonesia yang dibangun 100 persen dana investasi pihak swasta yakni PT Surya Dhoho Investama, anak dari perusahaan PT Gudang Garam Tbk Kediri dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
“Untuk pembangunan Proyek bandara Kediri sesuai dengan rencana bahwa, lahan yang diperuntukkan pembangunan sekitar 300-400 hektare,” Pungkasnya. (q cox, Iwan)