Nasional

Pelindo III Tanam 50.000 Bibit Bakau di Pelabuhan Benoa

73
×

Pelindo III Tanam 50.000 Bibit Bakau di Pelabuhan Benoa

Sebarkan artikel ini

DENPASAR –BALI (Suarapubliknews) – Pelindo III bersama institusi maritim Pelabuhan Benoa dan warga mengadakan aksi pelestarian lingkungan berupa penanaman 50.000 bibit bakau di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (23/1).

“Demi menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau, Pelindo III akan kembali mengadakan penanaman tanaman bakau secara bertahap di hutan pesisir kawasan Pelabuhan Benoa. Berikutnya juga akan dilakukan perawatan dan pengawasan, agar dapat tumbuh dengan baik,” kata CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra, di sela kegiatan.

Ia mengaku optimis dapat mewujudkan komitmen pelestarian lingkungan tersebut. Karena sudut-sudut kawasan pelabuhan yang potensial untuk dihijaukan cukup luas.

“Misalnya pada aksi penanaman bakau perdana ini saja dilaksanakan secara menyebar di Taman Hutan Raya Ngurah Rai yang seluas 17,2 hektar. Sejumlah spesies bibit bakau yang disediakan yaitu jenis Mukronata, jenis Bulgoera, dan jenis Apikulata. Selain itu dukungan instansi maritim dan dukungan warga juga menggembirakan sekali,” jelas putra asli Pulau Dewata tersebut.

Kegiatan penghijauan kawasan mangrove tersebut mengundang partisipasi lintas institusi dan masyarakat. Mulai dari BUMN Pelindo III, unsur Pemerintah Provinsi Bali yakni Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Taman Hutan Raya Ngurah Rai, KSOP Pelabuhan Benoa, Distrik Navigasi Pelabuhan Benoa, Polisi Air, Imigrasi, Bea Cukai, Camat Denpasar Selatan, Lurah Pedungan, serta dari pemangku adat setempat seperti Kelihan Adat dan Dinas Banjar Sanggaran, dan lainnya.

Lebih lanjut I Wayan Eka Saputra menjelaskan bahwa rencana Pelindo III untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan.

“Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan juga menjadi perhatian. Karena sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan itu sendiri. Karena itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port), agar bisa berkelanjutkan dalam memberikan manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali,” ungkapnya.

Hutan Raya Ngurah Rai, Magdalena memberikan apresiasinya atas langkah kepedulian lingkungan BUMN operator pelabuhan tersebut.

“Diharapkan upaya ini (pelestarian alam penanaman bakau) akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan fungsi ekosistem. Sehingga pada turunannya dapat memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Pelabuhan Benoa. Karena lingkungan menjadi pilar pariwisata Pulau Dewata ini, jadi pelestarian lingkungan merupakan langkah yang tepat,” katanya.

Secara terpisah, Kelihan Adat Banjar Pesanggaran I Wayan Widiada mengatakan bahwa masyarakat adat Pesanggaran sangat mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa.

“Terutama untuk meningkatkan fasilitas pelabuhan, termasuk dari sisi lingkungannya. Sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan Bali, serta untuk Desa Pesanggaran pada khususnya. Karena kalau alamnya lestari akan mendatangkan lebih banyak wisatawan,” ujarnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *