SURABAYA, (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut positif penerapan QR Code Indonesia Standar (QRIS) di Koarmada ll. Menurutnya, transaksi pembayaran non-tunai berbasis QRIS ini menjadi suatu kebutuhan dalam menghadapi era society 5.0 karena akan lebih memudahkan transaksi secara mobile.
Peluncuran QRIS di Koarmada II tersebut terselenggara atas kerjasama Bank Indonesia dan Koarmada II. Selanjutnya QRIS ini menjadi alat transaksi pembayaran yang sah di kawasan Koarmada ll.
“Pak Budi Hanoto, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur terus melakukan perluasan penggunaan QRIS. Alhamdulillah saat ini, di Koarmada II sudah bisa melakukan transaksi QRIS. Ini bagian penting bagaimana seluruh proses ini cashless,” katanya saat menghadiri peluncuran QRIS di Koarmada ll.
Sebagai informasi, acara peluncuran QRIS sendiri dikemas dengan pagelaran musik jazz bertajuk “Surabaya Pahlawan Jazz” yang merupakan kerjasama Koarmada ll dan Bank Indonesia di Dermaga Ujung Koarmada ll Surabaya.
Dalam peluncuran tersebut juga tersedia beberapa stand yang menjual makanan, minuman, baju batik dan sebagainya yang transaksi pembayarannya menggunakan QRIS. Seperti stand kopi, batik, dan sebagainya.
Menurutnya, dengan diluncurkannya QRIS di kawasan Koarmada ll, artinya hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat luas terkait literasi finansial. Dimana, saat ini masih banyak masyarakat yang masih asing dengan hal tersebut. “Ini bagian penting bagaimana seluruh proses edukasi literasi finansial atau financial literate terkait cashless bisa terus tersampaikan kepada masyarakat kita,” tegas Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa upaya mengedukasi masyarakat terkait literasi finansial akan terus dilakukan. Terlebih saat ini juga sedang berkembang financial technology (fintech). Dengan demikian, masyarakat juga harus mulai belajar dan memahami fintech.
“Nah, ada QRIS, ada fintech yang sekarang dikembangkan. Maka pemerintah bersama-sama Bank Indonesia akan terus mendorong terhadap meleknya literasi masyarakat terhadap literasi financial,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ia berharap bahwa peluncuran QRIS di Koarmada ll ini akan menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan Jawa Timur Bangkit. “Bangkit kesehatannya, bangkit perekonomiannya. Insya Allah masyarakat Jawa Timur akan lebih sejahtera,” harap Gubernur Khofifah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto menyampaikan bahwa peluncuran QRIS adalah bentuk kerjasama dan bagian dari kolaborasi yang dibangun antara BI, Anggota Komisi 11 DPR RI Indah Kurnia dan Koarmada ll dalam memberikan penguatan utamanya di daerah 3T yaitu daerah Terpencil, Terluar dan Terdepan. Sementara Surabaya Pahlawan Jazz adalah upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi para pekerja seni untuk berkontribusi menuju Jatim Bangkit.
“Kita semua tahu pekerjaan itu merupakan bagian dari ekonomi kreatif, Sehingga Bank Indonesia juga punya kepedulian untuk mendorong pekerja seni, untuk mendorong ekonomi kreatif. Jadi ini mudah-mudahan membuat angin baik terutama ketika PPKM sudah level yang sangat memadai” ucapnya.
Sebagaimana diketahui bahwa pemerintah mentargetkan pada tahun 2024 indeks inklusi keuangan di Indonesia akan mencapai 90 persen. Sementara indeks inklusi keuangan di Jawa Timur pada tahun 2019 menurut survey OJK tercatat 87,96 persen.
Jika diasumsikan pertumbuhan rekening pelajar tahun 2019 sampai 2021 adalah 5 persen, maka indeks inklusi keuangan Jawa Timur saat ini diperkirakan telah mencapai 92 persen. Meski demikian Pemprov Jatim akan terus mendorong perluasan inklusi keuangan dan literasi keuangan di semua lini dengan meluaskan kerjasama dengan semua pihak.
Implementasi QRIS ini sebagai perwujudan ke-bhineka-an dan sinergi karena difasilitasi oleh 4 Bank sekaligus yaitu Bank Mandiri, Bank Jatim, BNI, dan BCA, dan instansi lainnya dalam mendorong Jatim Bangkit. Transaksi secara non tunai dengan QRIS menjadi salah satu alternatif solusi yang berkelanjutan untuk menjaga akselerasi pemulihan ekonomi.
Inspektorat Koarmada II Laksma TNI Bambang Supriyanto menyatakan, kegiatan ini merupakan pengenalan bentuk transformasi transaksi keuangan pada prajurit TNI AL Koarmada II.
“Jadi saat ini telah ada media yang modern dalam sistem pembayaran Digital, yaitu QRIS, yang disosialisasikan oleh BI Jatim. Kegiatan ini di harapkan mampu memberikan energi positif kepada masyarakat, khususnya keluarga besar Koarmada II, dalam melakukan pembayaran digital dengan mudah, efektif dan aman, sebagai pengganti dari sistem pembayaran secara tunai. Karena QRIS merupakan pembayaran non tunai dengan cara scan barcode, terhadap barang-barang yang akan dibeli,” ujarnya.
Kebijakan ini bertujuan meningkatkan kecepatan dalam bertransaksi keuangan. Serta mengurangi, bahkan menghilangkan kerugian, pada transaksi pembelian suatu produk barang.
“Pastinya menjamin keamanan dari potensi kehilangan uang. Karena tidak perlu lagi membawa uang tunai untuk berbelanja. Jadi QRIS ini merupakan wujud adaptasi dari perkembangan kemajuan teknologi industri 4.0. Terutama teknologi kecerdasan buatan dibidang perbankan, yang mau tidak mau harus dihadapi, tidak terkecuali prajurit dan PNS TNI AL”, pungkas Bambang Supriyanto.
Sementara itu, Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto menyampaikan bahwa QRIS telah digunakan sebagai alat pembayaran di Koarmada II. Kemudian ia mengungkapkan digunakannya KRI Dewaruci sebagai venue Surabaya Pahlawan Jazz adalah sesuai perintah KSAL RI dan sebagai bentuk dukungan kepada pekerja seni dan upaya membangkitkan kembali perekonomian, dan wisata di Surabaya dan Jawa Timur.
“Melalui musik jazz ini kita akan bisa meningkatkan perekonomian, rekreasi dan pariwisata di Surabaya, dan di Jawa Timur,” ungkapnya.
Terkait Surabaya Pahlawan Jazz sendiri, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa yang dilakukan ini merupakan upaya mendukung para pekerja seni yang memang sangat terdampak akibat pandemi COVID-19. Sehingga dengan perhelatan Surabaya Pahlawan Jazz yang digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan penonton yang sangat terbatas ini diharapkan bisa menjadi semangat bagi para pekerja seni untuk dapat tetap berkarya di tengah pandemi COVID-19 yang mulai dapat dikendalikan di Jatim.
“Dan mudah-mudahan semua akan bisa memberikan penguatan semangat untuk bangkit, ekonominya bangkit, kita semua bangkit, sehat lahir batin” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini, anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, Kepala Grup Command Center, Distribusi dan Layanan Kas Kantor Pusat BI Yudi Harimukti, Kepala Grup Sistem Pembayaran Pur dan MI Imam Subarkah, para Asisten Pangkoarmada II, para Dansat, Dankolat Koarmada II, Kakuwil Koarmada II, Kadisarhap, Kadismat, para Komandan KRI, perwakilan prajurit Koarmada II dan PNS Koarmada II, perwakilan Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Jatim dan Bank BCA. (q cox, tama dinie)