Nasional

Pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali Telah Tuntas

85
×

Pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali Telah Tuntas

Sebarkan artikel ini

BALI (Suarapubliknews.net) – Setelah 28 tahun dikerjakan, kini kondisi patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Bali, akhirnya telah selesai dibangun dan seluruh tubuhnya telah utuh.

Patung GWK ini memiliki berat 3000 ton dan tinggi 121 meter dari permukaan tanah, sehingga lebih tinggi dibandingkan patung Liberty di New York yang memiliki ketinggian 93 meter.

Dibangun sejak 1990 di lahan seluas 67 hektar, penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) membutuhkan kerja keras ratusan seniman.

Sebanyak 120 seniman yang selama ini menyusun dan merampungkan pembangunan patung GWK tersebut dianugerahi penghargaan yang diwujudkan dalam pagelaran bertajuk “Swadharma Ning Pertiwi”.

Seniman penggagas dan pembuat Garuda Wisnu Kencana, Nyoman Nuarta mengatakan “Swadharma Ning Pertiwi” dipresentasikan di pelataran festival GWK dengan melibatkan para seniman di berbagai bidang.

Para seniman membawakan repertoar tentang ke-Indonesiaan yang beragam suku, agama, etnik, bahasa, dan kebudayaan yang dipersatukan oleh motto Bhinneka Tunggal Ika yang masih lestari hingga kini.

“Inti dari seluruh perhelatan ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada 120 seniman yang selama ini tekun, sabar, dan bekerja keras menyusun patung GWK dari hari ke hari. Sebagian besar dari mereka telah bekerja selama 28 tahun,” katanya Nyoman Nuarta, Sabtu (4/8/2018) malam.

Mereka setidaknya telah mengerjakan keping-keping tubuh patung yang jumlahnya mencapai 300 truk. Keping-keping patung di Badung kemudian dikirim dengan truk ke bengkel kerja di dekat patung GWK yang berlokasi di Ungasan, Bali.

“Mereka pula yang mengusun keping-keping itu di Bali sampai kemudian siap dinaikkan ke atas pedestalan patung,” katanya.

Menurut Nyoman, mengangkat keping-keping patung yang beratnya mencapai 3 ton per keping itu bukan perkara mudah. Apalagi dalam proses pengangkatan dan pemasangannya yang hanya menggunakan alat crane, bukan steiger.

“Cara seperti ini membuat para pekerja harus berani bergelantungan di atas ketinggian ratusan meter dari permukaan tanah,” katanya.

Oleh sebab itulah, Nyoman Nuarta sebagai penggagas dan pembuat Garuda Wisnu Kencana berupaya memberikan penghargaan kepada para pekerja yang telah bersama-sama mewujudkan mimpi menjadikan GWK selesai terbangun sehingga diharapkan bisa menjadi landmark baru dunia kebudayaan dan pariwisata Indonesia. (q cox, Topan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *