PemerintahanPeristiwa

Pemkot Surabaya Budidaya Melon Emas untuk Program Padat Karya dan Ketahanan Pangan

23
×

Pemkot Surabaya Budidaya Melon Emas untuk Program Padat Karya dan Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Salah satunya adalah pembibitan buah melon emas serta budidaya udang dan ikan patin.

Ketua Tim Penggerak (PKK) Surabaya, Rini Indriyani bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Antiek Sugiharti memanen secara langsung melon emas dan sayur hidroponik. Satu persatu buah dan sayur itu dimasukkan ke dalam keranjang.

Menurut Rini, hasil uji coba penanaman buah melon emas kali ini berhasil. Selain melon emas, juga ada ikan patin dan udang yang hasilnya tak kalah memuaskan. “Ini adalah uji coba, pemkot sedang menggalakkan menanam buah, salah satunya melon emas. Tujuannya adalah, untuk menggerakkan program padat karya dengan memanfaatkan lahan/aset pemkot,” kata Rini, Kamis (3/11/2022).

Rini mengungkapkan, ternyata hasil panen buah melon emas di Surabaya diluar dugaan. Buah itu tumbuh dengan baik dengan rasa yang sangat manis, meskipun ditanam di tanah perkotaan. “Alhamdulillah setelah uji coba, hasilnya luar biasa. Ternyata Surabaya juga bisa menjadi lahan pertanian yang bagus, setelah ini (budidaya) berhasil, ke depannya akan kita tanam di lahan/aset pemkot yang lain,” ungkapnya.

Bukan hanya melon emas saja. Ikan patin dan udang juga akan dilakukan hal yang sama seperti melon emas, dibibitkan di lahan – lahan/aset yang dimiliki pemkot untuk program padat karya. Selain padat karya, juga untuk ketahanan pangan dan penanganan balita stunting di Kota Pahlawan.

“Dengan program Mas Wali (Wali Kota Eri Cahyadi) ini, maka ketahanan pangan di setiap kelurahan dan kecamatan akan terjamin. Bahkan, ke depannya kami harap tidak akan ada lagi balita stunting,” ujar Rini.

Di samping itu, Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti bersyukur dengan hasil pembibitan melon emas di laboratorium kantornya. Tentu, setelah berhasil menanam melon kelas premium itu, nantinya akan diterapkan ke lahan/aset pemkot yang digunakan untuk program padat karya.

“Kalau ini (pembibitan) sudah berhasil kan bisa digunakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ke depannya. Sehingga kita bisa berdayakan dan mencoba menanam melon ini di lahan padat karya, agar penghasilan mereka meningkat,” ucap Antiek.

Antiek menerangkan, saat ini sudah ada 7 lahan/aset pemkot yang digunakan sebagai tempat padat karya. Kebanyakan, lahan – lahan itu ditanami sayur dan peternakan. Selanjutnya, melon emas, ikan patin dan udang juga akan dibudidayakan di lahan tersebut.

Panen di lahan DKPP kali ini menghasilkan 400 kilogram melon emas, 100 kilogram ikan patin dan 20 kilogram udang. “Hasilnya akan kita bagikan ke masyarakat dan kita lihat pangsa pasarnya ada di mana saja. Karena melon emas ini kan pangsa pasarnya sangat luas dan diminati masyarakat,” pungkasnya. (Q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *