SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 dengan total jumlah yang dibutuhkan sebanyak 442 formasi.
Namun disisi lain, Walikota Surabaya Tri Rismaharini juga akan memperjuangkan honorer K-2 Pemkot Surabaya agar bisa mengikuti tes CPNS 2018, bahkan surat permohonannya telah dikirim ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
“Saya kirim suratnya kemarin lusa,” ucapnya usai mengikuti refleksi perobekan bendera di Hotel Majapahit. Rabu (19/9/2018)
Upaya ini dilakukan Risma, karena jika mengacu kepada aturan, mereka yang bisa mendaftar tes CPNS maksimal berusia 35 tahun. Sementara, para honorer K-2 pemerintah kota sebagian telah berusia lebih dari ketentuan yang ditetapkan. Karena, honorer K-2 adalah pegawai tercatat sampai pada tahun 2005.
“Jika mereka gak diangkat-angkat, sedangkan usianya makin lama makin bertambah,” ungkapnya.
Risma juga menegaskan, perjuangannya hanya untuk honorer K-2 yang ada di lingkungan pemerintah kota, karena saat ini posisinya sebagai walikota Surabaya.
Ia berharap, para honorer diberi kesempatan mengikuti tes CPNS, maksimal bagi honorer yang berusia 40 tahun.
“Saya lupa berapa maksimal, 40 tahun lah, jika honorer yang bisa mengikuti tes CPNS maka masa bhaktinya sekitar 15 – 20 tahun. Terutama bagi tenaga guru yang usai pensiuannya mencapai 60 tahun,” harapnya.
Risma mengaku jika dirinya belum menerima surat balasan dari Kemen PAN-RB, namun mengatakan sempat bertemu dengan Menteri PAN-RB dalam acara Penganugerahan Penghargaan 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 di Grand Balroom Hotel Shangrila Surabaya. (q cox)
