SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Tingginya kebutuhan insinyur profesional di Indonesia dari tahun ke tahun nyatanya belum diimbangi dengan sumber daya manusia yang ada. Menjawab permasalahan tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melantik 120 lulusan insinyur baru melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyampaikan mengenai urgensi tenaga insinyur profesional di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa angka tenaga insinyur profesional di Indonesia masih sangat kurang. “Kebutuhan insinyur profesional idealnya per 1 juta penduduk berkisar 10.000 orang,” ungkapnya.
Ashari melanjutkan, dengan angka kebutuhan atas insinyur yang begitu besarnya, lulusan insinyur yang lahir di Indonesia masih berjumlah 2.600 orang per 1 juta penduduk. “Hal ini sangat disayangkan karena insinyur berperan penting dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Untuk itulah, ITS bersama Persatuan Insinyur Indonesia (PII) terus mengupayakan peningkatan jumlah insinyur profesional di Indonesia. Salah satunya diwujudkan melalui pelantikan 120 orang lulusan insinyur baru di ITS ini. “Para lulusan kali ini terdiri dari 89 praktisi industri, 19 orang dosen, dan 12 orang dari PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum),” beber Guru Besar Teknik Elektro ITS tersebut.
Jumlah insinyur yang lulus tahun ini meningkat 32 persen lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Hal ini membuktikan bahwa pergerakan ITS bersama PII semakin progresif. “Berbeda dengan tahun lalu, lulusan insinyur profesional kali ini didominasi oleh praktisi industri,” terang alumnus Curtin University, Australia tersebut.
Sementara itu, Ketua PII Jawa Timur Dr Ir Gentur Prihantono SP SH MT MH IPU juga turut menyinggung mengenai tantangan atas jumlah insinyur di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Gentur menyampaikan apresiasinya terhadap ITS atas kontribusi tingginya dalam melahirkan insinyur-insinyur muda. “Hingga saat ini, ITS telah melahirkan 787 insinyur di Jawa Timur,” ungkapnya.
Gentur menyebutkan, kerja sama yang dilakukan oleh PII dan ITS ini diharapkan bisa menjadi rujukan yang dapat memantik perguruan tinggi lain di Indonesia turut membersamai upaya peningkatan jumlah insinyur profesional. “Harapannya, jumlah dan kualitas insinyur di Indonesia dapat meningkat secara signifikan,” pungkasnya. (q cok, tama dini)