SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui RSUD Soewandhie memberikan bantuan kaki palsu kepada warga Jalan Kutisari Selatan, Selasa (1/11/2022). Penyaluran kaki palsu itu, secara simbolis diberikan langsung oleh Direktur Utama RSUD Soewandhie Kota Surabaya, dr. Billy Daniel Messakh kepada Imtihanah di lantai 3 ruang Medical Check Up (MCU).
Dirut RSUD Soewandhie, Billy Daniel Messakh mengatakan, bantuan itu diberikan setelah Imtihanah berkirim pesan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beberapa sebulan lalu. Sebelumnya, kaki palsu yang dimiliki oleh perempuan 48 tahun itu kondisinya sudah tidak layak dan patah pada bagian tumpuan bawahnya.
“Pak Wali sebelumnya juga sudah menyampaikan kepada saya, kalau Ibu Imtihanah punya kaki palsu, namun sudah rusak. Berawal dari itu kami kerjasama lintas sektor, mulai camat hingga kelurahan di Rungkut, untuk menindaklanjuti hal tersebut,” kata Billy.
Setelah ditelusuri dan kroscek oleh kecamatan dan kelurahan, lanjut Billy, Imtihanah langsung dibawa ke RSUD Soewandhie untuk dilakukan fitting, menyesuaikan ukuran kaki palsu yang baru. Setelah proses fitting dan disesuaikan dengan lingkar betisnya, kemudian dilakukan pemesanan kaki palsu di CV. Nurani Medika Lestari.
“Saat proses fitting pertama sempat kurang pas, karena Ibu Imtihanah merasa nyeri ketika memakai kaki palsu yang baru. Namun setelah fitting kedua, sudah terasa sempurna dan ketika dipakai nyaman,” ujar Billy.
Imtihanah adalah penderita kanker tulang ketika masih di usia 2 bulan. Pada waktu itu, kaki kirinya timbul benjolan kecil sebesar bola bekel. Setelah diperiksa ke RS, dokter mendiagnosa dirinya menderita kanker tulang sehingga harus menjalani proses amputasi.
Bukan hanya sekali itu, ia menjalani amputasi kanker tulang sampai usianya menginjak 8 tahun. Karena masih dalam masa pertumbuhan, tulang kakinya terus tumbuh sehingga harus diamputasi. “Alhamdulillah sampai sekarang sudah tidak ada lagi rasa sakit, karena kalau tulang itu tumbuh, pasti akan terasa sakit. Akhirnya sampai sekarang pakai kaki palsu untuk berjalan,” ungkapnya.
Setelah menerima bantuan kaki palsu baru, imtihanah merasa lebih nyaman dan bebas beraktivitas. Perempuan yang kesehariannya berdagang nasi bungkus itu sangat bersyukur, setelah keluhannya direspon oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
Kaki palsu yang dia pakai sebelumnya, sudah tidak layak dan memprihatinkan. Bahkan sempat patah dan disambung menggunakan alat seadanya, namun rusak kembali. “Kalau sudah patah kayak gitu (rusak), terpaksa nggak bisa berjalan. Waktu itu saya Whatsapp Pak Wali siang hari, lalu malamnya direspon, paginya langsung ditelepon oleh dokter Billy,” kata Imtihanah.
Imtihanah senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi telah memberikan bantuan kaki palsu baru. Ibu dua anak itu berharap, setelah menerima bantuan kaki palsu, bisa bekerja lebih keras lagi ke depannya dan bisa mengembangkan usahanya lebih maju lagi.
“Karena saya ingin, dengan berjualan nasi bungkus ini bisa memberdayakan warga sekitar kampung. Tujuannya agar para ibu – ibu di kampung kami penghasilannya meningkat,” pungkasnya. (Q cox)