Jatim Raya

Perekonomian Jatim Jatim Capai 5,24% di Kuartal II-2023, Ini Penyebabnya

1882
×

Perekonomian Jatim Jatim Capai 5,24% di Kuartal II-2023, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,24% pada kuartal II-2023 mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17%. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Doddy Zulverdi dalam acara Bincang Bareng Media Selasa (8/8).

“Jatim menjadi kontributor terbesar kedua dalam perekonomian Indonesia setelah DKI Jakarta, dengan peran mencapai 14,45%. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang stabil, tingginya aktivitas perjalanan wisatawan, serta keberlanjutan investasi di Jawa Timur,” ungkapnya.

Data menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Timur mengalami akselerasi pertumbuhan yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 dalam basis perbandingan dengan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) mencapai 2,66%.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tercatat sebesar 2,08%, Jawa Tengah mencapai 1,61%, DKI Jakarta sebesar 1,25%, Banten sebesar 1,11%, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,90%.

Di tengah situasi perekonomian global yang melambat dan menurunnya permintaan global, pertumbuhan solid ekonomi Jawa Timur sebesar 5,24% menunjukkan kekuatan permintaan domestik. Hal ini sejalan dengan kinerja positif dalam konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 Jawa Timur didorong oleh kenaikan konsumsi rumah tangga sebesar 5,1% (yoy) yang memberikan kontribusi sebesar 61,23% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.

Konsumsi rumah tangga yang tetap stabil didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali, faktor musiman yang cocok dengan bulan Ramadan dan Idul Fitri pada April 2023, serta tingginya aktivitas perjalanan wisatawan dalam negeri di Jawa Timur.

Selain itu, konsumsi pemerintah juga mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan belanja pegawai Aparatur Sipil Negara (THR dan gaji ke-13) serta belanja barang dan jasa yang sesuai dengan momen Hari Raya Idul Fitri.

Dibidang Investasi di Jawa Timur juga menunjukkan tren yang positif. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi meningkat sebesar 6,43% (yoy), memberikan kontribusi sebesar 26,44 persen terhadap PDRB Jawa Timur.

Perbaikan dalam hal investasi utamanya didorong oleh kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, serta proyek swasta dan proyek daerah yang berlangsung pada tahun 2023. Selain itu, terjadi peningkatan investasi dari perusahaan domestik yang sejalan dengan potensi kenaikan permintaan dalam negeri.

“Akselerasi investasi di Jawa Timur didukung oleh tingginya likuiditas di kalangan perusahaan. Likuiditas yang cukup baik di kalangan perusahaan mendorong korporasi menggunakan dana internal di dalam berinvestasi,” terangnya.

Tidak hanya itu, sektor perbankan juga menunjukkan kinerja yang positif. Pada Triwulan II-2023, kinerja intermediasi perbankan di Jawa Timur tetap terjaga dengan meningkatnya kredit baik pada korporasi maupun ritel.

Hal ini berkaitan dengan penurunan suku bunga kredit perbankan serta perbaikan risiko kredit pada Triwulan II-2023. Risiko kredit terpantau semakin membaik dan berada di bawah batas ambang (5%), sementara Rasio Moneter Internasional perbankan juga tetap terjaga (rentang RMI 80% – 92%). Seluruh hal ini turut mendukung akselerasi investasi di Jawa Timur.

Pertumbuhan ekonomi yang mencatat akselerasi di Jawa Timur serta keberlanjutan investasi menunjukkan daya tahan yang kuat dalam menghadapi perkembangan ekonomi global yang sulit. Hal ini menandakan Jawa Timur sebagai salah satu lokomotif utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *