Politik

Perkuat Pelestarian Budaya, Pimpinan DPRD Surabaya Sosialisasikan Raperda PK4S Lewat Reses

899
×

Perkuat Pelestarian Budaya, Pimpinan DPRD Surabaya Sosialisasikan Raperda PK4S Lewat Reses

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony, menjadikan reses sebagai ajang mensosialisasikan draft Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemajuan Kebudayaan, Kejuangan dan Kepahlawanan Kota Surabaya (PK4S) ke masyarakat. Kegiatan yang menjadi agenda reses Tahun Sidang Ketiga, Masa Persidangan Kedua Tahun Anggaran 2022 tersebut dilakukan pada Sabtu (19/02/2022).

Politisi senior dari Partai Gerindra tersebut mengatakan, masukan dari masyarakat ini sangat penting, untuk menggali informasi, yang nantinya akan melengkapi penyusunan draft Raperda tersebut.

“Kita sudah menyiapkan alamat link yaitu https://tinyurl.com/ycyzzssp, yang memudahkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya lewat tulisan,” ujarnya.

AH Thony kembali mengatakan, keberadaan Perda PK4S nantinya, selain sebagai penguat untuk melestarikan dan memajukan budaya kota Surabaya, juga untuk memberi dampak terhadap peningkatan perekonomian warga.

“Umpama pembuatan teklek, itu kan tradisi lokal. Kemudian ada Egrang. Masyarakat tidak sekadar kita kenalkan namanya saja, tetapi kemudian bagaimana kita mempopulerkan kembali terhadap Egrang. Maka tidak menutup untuk membangkitkan, mereka bisa membuat festival Egrang,” terangnya.

AH Thony menambahkan, ketika itu menjadi sebuah pertunjukan, akan menjadi satu ruang industri yang lebih kreatif dan enak dipandang, secara estetika maupun fungsinya. Sehingga menjadi sebuah ruang produksi, dimana masyarakat bisa mendapatkan nilai ekonomi.

Menurut AH Thony, Perda Pemajuan Kebudayaan (PK4S),
tidak hanya menjaga nilai Kejuangan Kota Surabaya sebagai kota Pahlawan. Tetapi juga memasyurkan, memunculkan dan mempopulerkan. Sehingga icon Surabaya menjadi lebih kuat.

AH Thony berangan-angan, ketika hal-hal yang bersifat heroik di Surabaya diberi ruang festival pada moment setiap tanggal 10 November, akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Misalnya festival game bertema perang 10 November.

“Ini akan menarik. Kalau kemudian ada pihak swasta yang bisa memanfaatkan itu, harapan kami adalah swasta non asing atau dari Surabaya. Sehingga mereka memiliki rasa tidak sekedar orientasi bisnis. Tetapi juga misi-misi nasionalisme itu muncul,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *