Politik

Perkuat Toleransi di Perayaan Hari Raya Agama, Pimpinan DPRD Surabaya Apresiasi Upaya Pemkot  

198
×

Perkuat Toleransi di Perayaan Hari Raya Agama, Pimpinan DPRD Surabaya Apresiasi Upaya Pemkot  

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengapresiasi upaya pemerintah kota (pemkot) memperkuat nilai toleransi antar umat dengan menyediakan ruang khusus, bagi setiap perayaan hari raya keagamaan.

“Saya merasa pemkot sudah menghadirkan kesetaraan bagi setiap pemeluk agama dengan menggelar perayaan-perayaan, itu menunjukkan kesadaran toleransi yang tinggi,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H Thony, Kamis (14/03/2024).

Thony menyebut salah satu implementasi toleransi itu adalah dengan menghadirkan ornamen atau dekorasi kota setiap jelang perayaan hari besar keagamaan, baik di balai kota maupun di sejumlah lokasi jalan-jalan utama di Kota Surabaya.

Kemudian terbaru adalah gelaran pawai ogoh-ogoh, saat peringatan Hari Raya Nyepi 1 Saka 1946 yang digelar di kawasan Balai Kota Surabaya, pada Minggu (10/3/2024).

Ogoh-ogoh itu diarak dengan melalui sejumlah jalan, yakni Jalan Walikota Mustajab-Jalan Sedap Malam-Jalan Jimerto-Jalan Jaksa Agung Suprapto.

“Capaian ini saya rasa tidak sekadar kerja keras dari pemkot, tetapi juga Forum Antar Umat Beragama (FKUB) yang sudah kerja keras,” ujarnya.

Thony optimistis penghargaan yang diberikan pemerintah kepada setiap pemeluk agama, bisa menjadi investasi bagi Kota Surabaya.

Sebab, gelaran itu diyakini A.H Thony mampu menghadirkan dampak berkesinambungan, baik itu pada aspek sosial, budaya, dan perekonomian masyarakat.

“Artinya sebagai pemerintah wajib mengayomi seluruh warganya,” ucap dia.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ini berharap perayaan peringatan hari raya keagamaan bisa konsisten digelar oleh pemkot.

“Ini perlu diteruskan dan dievaluasi sehingga bisa lebih baik lagi untuk tahun-tahun selanjutnya,” kata A.H Thony.

Dia meyakini langkah pemerintah kota juga sejalan dengan keinginan seluruh warga Surabaya.

“Kerukunan antar umat merupakan tugas seluruh masyarakat, ini demi terciptanya stabilisasi kota dan kerukunan antar umat, sehingga masyarakat madani bisa dicapai lebih cepat tercapai,” tutur Thony. (q cox, ANT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *