SURABAYA (Suarapubliknews) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah mengeluarkan kebijakan tentang Kampus Merdeka bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Mendukung hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terima 255 mahasiswa yang berasal dari 24 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain di Indonesia untuk melakukan kegiatan perkuliahan di ITS melalui Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara – Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-Sakti) 2020.
Program usungan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) tersebut akan berjalan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai Senin (28/9) mendatang. Program dilaksanakan selaras dengan peran dan tujuan perguruan tinggi dalam membentuk watak dan peradaban bangsa.
Program ini juga memiliki tujuan lain yakni untuk mengurangi disparitas antar perguruan tinggi di Indonesia. Hingga Jumat (18/9) ini, ITS telah mengesahkan sebanyak 255 nama mahasiswa yang berasal dari berbagai PTN di Indonesia. Antara lain dari Universitas Syiah Kuala, Universitas Sriwijaya, Universitas Halu Oleo, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Padjajaran dan 18 universitas lainnya.
Kepala Subdirektorat Kerjasama Akademik ITS Nur Syahroni ST MT PhD mengatakan dalam kegiatan pertukaran mahasiswa ini setiap perguruan tinggi dapat mengirim dan menerima mahasiswa antar institusi yang berbeda. “Mereka dapat menjalankan kegiatan perkuliahan, praktikum, skripsi maupun magang,” katanya.
Mahasiswa dapat memilih untuk melakukan kegiatan-kegiatan akademis tersebut pada program studi yang sama dengan program studi asal mereka, maupun pada program studi yang berbeda. “Jangka waktu pelaksanaannya sendiri adalah satu semester penuh atau setara dengan 20 sks sesuai ketentuan kampus masing-masing,” imbuh Roni.
Untuk pilihan mata kuliahnya, ITS menawarkan tujuh mata kuliah yang menjadi keunggulan ITS di bidang Maritim, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Industri, Energi, Lingkungan, dan Kebencanaan. “Tujuh mata kuliah tersebut dapat diampu oleh para peserta Permata-Sakti 2020 yang merupakan mahasiswa aktif pada semester lima sampai dengan tujuh,” papar dosen Departemen Teknik Kelautan ITS tersebut.
Mewakili bidang Maritim, dipilih mata kuliah Keselamatan Kapal oleh Departemen Teknik Sistem Perkapalan. Adapun bidang TIK diwakili mata kuliah Kecerdasan Komputasional oleh Departemen Teknik Informatika. Berikutnya, mata kuliah Eksplorasi Geothermal oleh Departemen Teknik Geofisika dipilih untuk mewakili bidang Energi.
Sementara itu, bidang Lingkungan diwakilkan oleh mata kuliah Integrated Coastal Zone Management dari Departemen Teknik Kelautan. Sedangkan untuk bidang Kebencanaan diwakilkan oleh mata kuliah Mitigasi Bencana Geologi oleh Departemen Teknik Geofisika. Terakhir, bidang Industri diwakilkan oleh mata kuliah Pengolahan Limbah Industri yang dibawakan oleh Departemen Teknik Kimia.
Hingga saat ini, ITS telah menyiapkan akun bagi para peserta Permata-Sakti sehingga mereka akan dapat mengakses integra dan myITS. “Dengan kegiatan ini, harapannya peserta dapat mengenal ITS secara lebih dekat lagi dan menjadi referensi bagi mereka untuk melakukan studi lanjut di sini (ITS, red),” pungkasnya. (q cox, tama dinie)