Pemerintahan

Pesan ‘Sakral’ Wali Kota Risma kepada Wali Kota Singkawang

10
×

Pesan ‘Sakral’ Wali Kota Risma kepada Wali Kota Singkawang

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan kerja Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mi, bersama jajarannya di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam Surabaya, Senin (02/3/2020).

Dalam kunjungan kerja ini, jajaran di Pemkot Singkawang, Kalimantan Barat, ingin menimba ilmu terkait tata kelola kota beserta cara kepemimpinan yang selama ini diterapkan Wali Kota Risma.

Tjhai Chui Mi, Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, mengaku ingin menimba ilmu kepada Wali Kota Risma. Sebab, ia menilai, di bawah kepemimpinan Risma, Surabaya menjadi kota yang berkembang dengan pesat. Baik dari segi penataan kota, taman-taman, pengelolaan sampah, cara mengatasi banjir, hingga kerjasama dengan kepolisian dan kejaksaan dalam pengadaan barang dan jasa.

“Kita ke sini (Surabaya) hal yang pertama kita lakukan penataan kotanya, taman-taman yang ada di Kota Surabaya. Kemudian, bagaimana mengatasi banjir dan mengolah sampah. Ini adalah hal-hal yang harus kita belajar untuk bisa kita terapkan di Kota Singkawang,” kata dia.

Maka dari itu, Tjhai Chui Mi berharap, dengan menimba ilmu ke Wali Kota Risma, Kota Singkawang ke depan bisa lebih bersih dan indah. Sehingga warga Singkawang juga hidup dengan nyaman dan aman dari ancaman banjir.

“Sehingga kota kita bisa menjadi kota yang bersih, kota yang indah, kota yang disenangi semua warga,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Risma berpesan, jika dipilih menjadi seorang pemimpin atau pejabat, yang paling utama adalah bagaimana ia bisa berkomitmen dalam setiap tanggung jawab. Terutama, dalam menyelesaikan masalah yang timbul. Namun, yang paling penting adalah seorang pemimpin tidak boleh menyalahkan atau menjelek-jelekkan siapapun.

“Kalau kita mau menyelesaikan masalah, sesuai tanggung jawab kita yang diberikan amanah oleh tuhan dan rakyat kepada kita, maka kita tidak perlu saling menyalahkan atau tidak perlu berusaha menjelek-jelekan atau apa pun,” kata dia.

Menurut dia, saat seseorang mendapat amanah menjadi pemimpin, maka ia harus siap menanggung beban dan menerima setiap masalah untuk diselesaikan dengan penuh rasa tanggung jawab. Karena itu, tak perlu seorang pemimpin atau pejabat menyalahkan orang lain.

“Kita harus menyelesaikan masalah sesuai dengan amanah dan beban tanggung jawab yang dibebankan kepada kita. Baik oleh rakyat atau melalui saya sebagai wali kota yang melantik kepala dinas,” tegasnya.

Salah satunya, Wali Kota Risma menyebut, seperti permasalahan banjir. Maka, sebaiknya akar permasalahan banjir itu dicari dahulu. Sehingga kemudian bisa ditemukan solusi untuk diatasi. Bukan berarti timbulnya masalah banjir itu kemudian menyalahkan orang lain.

“Kita kan tidak bisa membiarkan kemudian air kemana-mana. Apalagi sampai masyarakat kita menderita, tidak bisa seperti itu, karena itu kita harus menyelesaikannya. Jadi, tidak bisa kita ya sudah secara alami (air surut) tidak bisa, karena kondisinya memang berbeda,” tandasnya. (q cox, And)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *