Politik

Peserta Reses Didominasi Kaum Milenial, Anas Karno Terima Keluhan Soal Lapangan Kerja sampai Layanan Kelurahan

42
×

Peserta Reses Didominasi Kaum Milenial, Anas Karno Terima Keluhan Soal Lapangan Kerja sampai Layanan Kelurahan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Ada yang berbeda di kegiatan reses Anas Karno anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, jika biasanya diadiri warga yang kondisi ekonominya kurang mampu dan berusia tua atau paro baya, namun reses yang digelar Rabu (16/2/2022) tadi malam, peserta yang hadir didominasi anak-anak muda

Reses yang digelar anggota fraksi PDI Perjuangan Anas Karno terlihat sedikit berbeda. Biasanya, yang hadir dalam reses adalah warga yang kondisi ekonominya kurang mampu dan berusia tua atau paro baya. Pada reses yang digelar Rabu (16/2) malam, peserta yang hadir didominasi anak-anak muda.

Anas mengaku sengaja mengajak generasi milenial hadir dalam resesnya kali ini. Dia ingin mendengarkan aspirasi dari anak-anak muda untuk pembangunan Surabaya kedepan. Baik melalui berbagai saran, masukan, usulan, maupun kritik. “Apik-apik. Dan tentu akan kita akomodasi,” katanya.

Salah satunya, datang dari Rokhim, pemuda asal Tenggilis Mejoyo yang mengeluhkan masalah lapangan pekerjaan. Menurut dia, itu bukanlah keluhan dia pribadi. “Saya mewakili pemuda di Tenggilis Mejoyo. Kami ini tinggal di kawasan SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut). Tetapi justru sulit mendapat pekerjaan,” ungkapnya.

Pernyataan Rokhim diperkuat oleh Firman Marsudi. Ketua Karang Taruna Kutisari itu meminta agar ada solusi atas persoalan lapangan kerja di sekitar kawasan SIER. Dia meminta setidaknya 30 persen dari pekerja di kawasan SIER merupakan warga sekitar.

Selain itu, Firman juga mempertanyakan masalah CSR dari SIER. Selama ini, tidak pernah ada bantuan CSR yang mengalir ke kampungnya. Dia mengklaim, kampung di kecamatan lain juga banyak yang mengaku tidak pernah menerima CSR dari pelaku industri di kawasan SIER. “Padahal untuk pembangunan kampung,” katanya.

Lebih lanjut, Firman mengadukan masalah lain. Yakni, terkait pelayanan di kelurahan Kutisari. Menurut dia, perangkat kelurahan setempat kurang responsif. “Ya Allah pak, minta bantuan anggaran buat perbaikan saluran lho gak mudun-mudun. Mosok kudu ngenteni setengah tahun. Ganti ae iku,” ucapnya.

Anas menanggapi keluhan tersebut satu per satu. Mulai dari lapangan pekerjaan di kawasan SIER. Wakil ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya itu berjanji akan membantu komunikasi dengan pihak SIER. Dengan catatan, aspirasi yang disampaikan harus rasional. “Misalnya, soal jumlah tenaga kerja. Yo ojo 30 persen rek. Aturannya 10 persen,” terangnya.

Namun, Anas memberikan syarat khusus. Dia mau membantu untuk industri yang masih beroperasi. Sebab, selama pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang tidak mampu menggaji karyawannya. “Lha arep kerjo lek gak onok pekerjaan, arep mergawe opo,” ucapnya.

Ketiga, terkait perangkat kelurahan yang dirasa kurang responsif. Anas akan memastikan sendiri ke lapangan. Jika memang yang dikeluhkan benar, pihaknya akan berkoordinasi dengan bagian pemerintahan pemkot Surabaya.

“Tuwek opo enom (perangkat kelurahannya, Red). Jangan-jangan sudah tua, mangkane lemot. Kalau masih muda seger, masio pelayanane elek sampyan arani apik,” kekalarnya.

Yang jelas, Anas memastikan akan menindaklanjuti keluhan-keluhan yang disampaikan. Khusus untuk masalah SIER, dia meminta diagendakan secara khusus pertemuan terbuka dengan warga dan pihak manajemen. “Supaya tidak ada dusta diantara kita. Jadi, saya hanya memfasilitasi dan membantu komunikasi dengan SIER nanti,” jelasnya. (q cx)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *