Bisnis

Prediksi Puncak Arus Mudik 2 Juni, Ini Inovasi Pelindo III

13
×

Prediksi Puncak Arus Mudik 2 Juni, Ini Inovasi Pelindo III

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapublinews) – Pelindo III memprediksi puncak arus penumpang di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo III pada musim libur Lebaran tahun 2019 akan terjadi pada H-3 (Minggu, 2 Juni) untuk arus mudik dan H+10 (Sabtu, 15 Juni) untuk arus balik.

Proyeksi tersebut dilihat dari rencana jadwal kedatangan kapal yang ditentukan oleh para operator pelayaran, terutama di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Tenau Kupang, Kumai, dan Sampit yang ramai pemudik.

Hal ini disampaikan VP Corporate Communication Pelindo III, Wilis Aji Wiranata, pada acara buka puasa Pelindo III bersama anak yatim piatu dhuafa dan komunitas maritim Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

“Berdasarkan data Pelindo III, arus penumpang pada musim libur Lebaran tahun sebelumnya tercatat 454.059 dan diprediksi meningkat menjadi 467.730 orang pada tahun ini atau meningkat sekitar 3 persen. Diproyeksikan jumlah penumpang debarkasi (tiba dari kapal) akan mencapai 239.102 orang dan penumpang embarkasi (berangkat) akan mencapai 228.628 orang,” paparnya. Selasa (28/5/2019).

Ia memaparkan, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih menjadi yang tersibuk pada musim mudik tahun ini dengan dilayani oleh 195 unit kapal. Berikutnya berturut-turut yaitu Pelabuhan Gresik dengan 165 unit kapal, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan 120 unit kapal, Pelabuhan Tenau Kupang dengan 72 unit kapal, Pelabuhan Banjarmasin dengan 53 unit kapal, Pelabuhan Kotabaru dengan 49 unit kapal, baru pelabuhan-pelabuhan lainnya.

“Peningkatan jumlah penumpang sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan kapal. Pada musim mudik Lebaran tahun sebelumnya tercatat ada 781 kapal dan pada momen yang sama pada tahun ini diprediksi ada 805 kapal. Sehingga diprediksi akan ada peningkatan sekitar 3 persen,” tambahnya.

Wilis Aji Wiranata mengungkapkan, Pelindo III telah menyiapkan fasilitas terminal-terminal penumpangnya demi kelancaran arus mudik. Terkait aspek keselamatan yang dilakukan ialah memastikan tersedianya alat pemadam api ringan (APAR) dan petugas pemadam kebakaran (PMK), tenaga kesehatan, ambulans, P3K, dan jalur evakuasi.

Dari sisi keamanan tersedia CCTV, mesin x-ray, metal detector, pos petugas keamanan, customer service, call center. Kemudian untuk aspek kenyamanan ialah penyiapan ruang-ruang khusus, seperti ruang tunggu, ruang kesehatan, tempat ibadah, toilet bersih, serta ruang menyusui dan perawatan bayi. Juga aspek kesetaraan seperti lift khusus difabel dan fasilitas kursi roda.

“Sejak tahun 2018 lalu Pelindo III telah melakukan proyek modernisasi, termasuk pembangunan dan modernisasi pada 12 gedung terminal penumpang di pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya. Hal ini menjadi wujud komitmen pemberian prioritas terhadap sarana pelayanan publik sebagai upaya peningkatan kenyamanan penumpang,” tambah Wilis Aji Wiranata.

Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bahkan Pelindo III telah bekerja sama dengan Tab Hotel Indonesia untuk menyediakan 10 unit hotel kapsul. Fasilitas tersebut dapat menjadi pilihan beristirahat hemat bagi penumpang kapal laut yang masih menunggu keberangkatan atau membutuhkan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan setelah tiba di pelabuhan.

Pengembangan layanan juga dilakukan dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi digital. Di antaranya telah disiapkan papan informasi digital untuk jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal. Program Mudik Bareng BUMN yang dilayani Pelindo III juga mudah diakses melalui situs internet dan ponsel.

“Pelindo III juga telah mengajak sejumlah operator kapal untuk mulai mengimplementasikan e-ticketing. Kemudian juga telah menyediakan aplikasi e-boarding untuk memberikan pelayanan boarding pass seperti sudah berjalan untuk penumpang pesawat terbang dan kereta api,” tandasnya.

“Penetrasi inovasi digital untuk memudahkan dan meningkatkan efektivitas transportasi laut perlu didorong bersama-sama demi membantu para penumpang kapal laut yang kebanyakan memiliki kemampuan ekonomi yang terbatas,” imbuh Wilis Aji Wiranata. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *