Peristiwa

PT Wilmar Nabati Indonesia Buang Limbah ke Teluk Lamong

79
×

PT Wilmar Nabati Indonesia Buang Limbah ke Teluk Lamong

Sebarkan artikel ini

Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia mendesak Badan Lingkungan Hidup Gresik dan Jawa Timur, mengunkap pencemaran limbah PT Wilmar Nabati Indonesia, di Teluk Lamong, Gresik.

SURABAYA (SPNews) – Desakan ini disampaikan Teguh Ardi Srianto Ketua KJPL Indonesia, sesudah melakukan investigasi dan pemantauan serta pengambilan sampel limbah PT Wilmar Nabati Indonesia di perairan Teluk Lamong dalam bulan September-Oktober 2013.

Menurut Teguh, dari pantauan di lokasi pembuangan limbah PT Wilmar Nabati Indonesia, sering ditemui ikan mati, selain itu, bau air di hilir lokasi pembuangan limbah PT Wilmar Nabati Indonesia yang langsung ke laut, sangat menyengat dan menyesakkan dada.

“Dari indikator itu, sudah dapat dipastikan kalau air laut di sekitar hilir pembuangan limbah PT Wilmar sudah tercemar,” kata Teguh.

Selain itu, Tim KJPL Indonesia waktu melakukan investigasi dan pengamatan di lokasi pembuangan limbah PT Wilmar Nabati Indonesia, juga memastikan adanya endapan atau bahan terlarut yang warnanya sangat pekat.

“Kalau kondisi itu terus dibiarkan, maka kondisi kerusakan ekosistem di Teluk Lamong akan semakin parah. Ancaman kerusakan dan kematian pada kehidupan biota laut juga akan sangat tinggi, kalau pencemaran itu tidak segera dituntaskan,” tegas Teguh.

Dengan kondsi yang ada, KJPL Indonesia mendesak dan minta Badan Lingkungan Hidup (BLH) di Gresik dan Jawa Timur, tidak tinggal diam. “Ini sudah sangat parah dan tidak bisa dibiarkan terus berlarut,” ujarnya.

Teguh menambahkan, meski tahun 2012 lalu BLH Gresik sudah pernah mengambil sampel dalam pencemaran yang dilakukan PT Wilmar, akibat bocornya minyak sawit di pabrik itu, tapi hasilnya tidak pernah disampaikan ke masyarakat, khususnya para nelayan dan petambak yang ada di Kawasan Kali Lamong, yang mata pencaharian dan kehidupannya bergantung pada kualitas dan kondisi lingkungan yang baik di Kawasan Teluk Lamong.

“Dalam kasus pencemaran dan pembuangan limbah di Teluk Lamong yang dilakukan PT Wilmar, yang selalu menjadi korban para nelayan dan petambak di kawasan itu, mereka terancam karena susah mencari ikan di kawasan Teluk Lamong, akibat rusaknya lingkungan di perairan Teluk Lamong,” paparnya.

Ketua KJPL Indonesia ini mengatakan, pencemaran yang dilakukan PT Wilmar Nabati Indonesia, tidak boleh dibiarkan, karena perusahaan yang memproduksi bahan bakar pesawat jet dari minyak sawit itu, akan semakin seenaknya, kalau tidak ada sanksi tegas dari pemerintah dan penegak hukum.

“Semoga tidak ada yang dirugikan lebih lama lagi, karena tidak tegasnya pemerintah dalam menindak PT Wilmar Nabati Indonesia, yang mencemari Kawasan Teluk Lamong,” harapnya.

Sementara Muhammad Toha Ketua Kelompok Nelayan Greges mengatakan, dia dan nelayan lainnya yang biasa mencari ikan di Teluk Lamong, sangat terganggu dengan pencemaran yang terjadi di sekitar perairan di dekat hilir lokasi pembuangan limbah PT Wilmar Nabati Indonesia, yang memproduksi dan mengolah kelapa sawit.

“Hasil tangkapan kami turun drastis sesudah seringnya terjadi pencemaran di Kawasan Teluk Lamong, selain itu kami harus mencari ikan lebih jauh ke tengah laut, dan ini sangat merugikan kami, karena selain jumlah BBM yang kami keluarkan lebih banyak, lingkungan tempat kami cari nafkah juga rusak,” ungkapnya.

Dari penuturan Toha, pencemaran yang dilakukan PT Wilmar Nabati Indonesia sering dilakukan waktu air laut pasang dan malam hari, sehingga sulit di deteksi karena limbah langsung larut ke laut.

“Kami sebagai nelayan tidak bisa berbuat banyak, karena kami harus mengeluh dan melaporkan ke siapa lagi, dengan kondisi yang ada,” paparnya.

Toha juga minta pada semua pihak yang masih peduli pada kondisi lingkungan laut di Teluk Lamong, segera bersikap dan tidak berlarut-larut. “Jangan bergerak dan bertindak kalau sudah ada dampak dan bencana saja, percuma, semua sudah terlambat,” sindirnya pada para pemangku kebijakan di Gresik dan Jawa Timur.(q cox, KJPL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *