DKI JAKARTA (Suarapubliknews) ~ Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 “Investasi Berkeadilan dan Berkelanjutan”, di Balai Kartini-Exhibition and Convention Center, Jakarta, Kamis (7/12).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa investasi merupakan salah satu kunci utama pertumbuhan negara. Sebab, investasi meningkatkan penerimaan negara. “Tapi investasinya harus berkualitas. Ciri-ciri investasi berkualitas adalah penyebarannya lebih besar di luar pulau Jawa agar tidak Jawa sentris. Alhamdulillah sekarang Indonesia memang investasi luar Jawanya lebih besar daripada di Jawa,” katanya.
Hal itu terlihat dari data realisasi investasi Indonesia mulai Januari hingga September 2023. Yang mana, angka investasi luar Jawa mencapai Rp 545,82 triliun atau 51,8% dari total keseluruhan investasi. Sedangkan investasi dalam Jawa terhitung Rp 507,27 triliun atau 48,2%. Jokowi kemudian menjelaskan, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2024 mencapai 5,1 hingga 5,7%. Di mana, target realisasi investasi mencapai Rp 1.650 triliun.
Merespon itu, Sekdaprov Adhy optimis Jawa Timur berkontribusi besar dalam mencapai target. Pasalnya, iklim investasi Jawa Timur dinilainya baik dan stabil. “Saya pikir iklim investasi kita relatif sehat dan banyak menarik para investor global. Kita juga selalu memberikan rasa aman dan memfasilitasi para investor dengan perizinan yang relatif mudah. Jadi Alhamdulillah selama ini respon mereka selalu baik,” katanya.
Realisasi investasi Jawa Timur sendiri meningkat pada triwulan III 2023 sebesar 25,1% (q-to-q), jauh di atas nasional yang tumbuh 7,0% (q-to-q). Untuk realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), pada triwulan yang sama Jawa Timur meningkat sebesar 7,3% dengan share 41,6%. “Untuk saat ini, kita juga fokus ke hilirisasi yang dicanangkan Pak Presiden. Karena dengan ini, pendapatan daerah akan semakin besar dengan lapangan kerja lokal yang terbuka luas,” ujarnya.
Hilirisasi di Jawa Timur sendiri, ada pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik. Yang mana, di dalamnya terdapat fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga ke katoda tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) serta pabrik foil tembaga milik PT Hailiang Nova Material Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati mengatakan bahwa Rakornas ini sangat penting. Pasalnya, selain untuk mencari solusi jangka panjang terhadap berbagai permasalahan, para petinggi termasuk di dalamnya Presiden RI juga sangat menunjukkan apresiasi terhadap kinerja DPMPTSP provinsi maupun kabupaten/kota.
“Di sini Pak Presiden sangat menghargai peran DPMPTSP sebagai tulang punggung yang meningkatkan pendapatan daerah. Meskipun secara tidak langsung tapi berimbas pada peningkatan perekonomian karena ada multiplier effect,” pungkasnya. (q cok, tama dini)