Peristiwa

Sampai hari ke 2, Manajemen PT Cipta Karya Multi Teknik Belum Temui Korban

135
×

Sampai hari ke 2, Manajemen PT Cipta Karya Multi Teknik Belum Temui Korban

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Insiden yang menimpa Suyono (38) anggota Pamdal DPRD Surabaya ternyata belum mendapatkan respon yang serius dari manajemen PT Cipta Karya Multi Teknik sebagai pelaksana proyek pembangunan Basement Balai Pemuda Surabaya.

Betapa tidak, karena sampai hari ini (hari kedua pasca insiden kecelakaan-red), Nanang Agus pimpinan PT Cipta Karya Multi Teknik mengaku belum mengetahui dimana posisi dan kondisi korban, apalagi alamat rumahnya.

Artinya, pernyataan nanang Agus yang berjanji akan bertanggungjawab untuk menanggung seluruh pembiayaan korban, hanya sebatas kalimat pernyataan yang diumbar di berbagai media.

“Pean tahu alamatnya, …nih staf kami sedang mencari informasi, …klo sudah tahu,…. malam ini pun kami akan ke rumah sakit,” jawab Nanang saat dihubungi media ini via ponselnya, Rabu (28/9/2016).

Info yang didapat media ini, posisi korban sekarang sudah beristirahat dirumahnya yang beralamat di Margodadi Gg 5 no 11 Surabaya, karena pasca kejadian (kemarin-red) telah mendapatkan perawatan medis dari rumkit Dr Soetomo. Itupun dengan fasilitas kartu BPJS sendiri.

Terkait imbauan Armuji Ketua DPRD Surabaya, bos proyek pembangunan Basement Balai Pemuda Surabaya ini mengatakan, jika pihaknya akan memperbaiki manajemen keamanan dan pengawasan di proyek, agar kejadian yang sama tidak terulang.

“Akan kami perbaiki sistem keamanan kami, insya allah,” akunya.

Salah satu langkahnya, Nanang akan menarik keberadaan plat lintasan yang sebelumnya untuk melindungi pedestrian, dengan konsekuensi akan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.

“Pedestrian tidak akan kami proteksi dan bila ada kerusakan akan kami perbaiki, karena posisi gutternya pas dibidang miring, sehingga posisi plat penutupnya tidak flat dengan pedestriannya, jika plat kami tarik kejadian ini tidak akan terjadi lagi,” terangnya.

Dia juga menampik tudingan jika selama ini tidak menempatkan petugas keamanan proyek di pintu gerbang DPRD Surabaya yang sampai saat ini digunakan sebagai akses masuk armada proyeknya. Bahkan menganggap bahwa insiden kecelakaan sebenarnya berada diluar area proyek.

“Sebenarnya petugas sudah ada dan pada saat kejadian tersebut staff kami juga di lokasi, tapi pas di gerbang proyek, pedestriannya kan beberapa meter dari pintu gerbang kami pean lihat, jika ada mobil keluar dari proyek pasti kami kawal sampai dengan jalan raya,” kilahnya.

Namun nanang juga mengaku jika pihaknya spontan ditegur oleh Pemkot (Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang), sesaat setelah insiden kecelakaan terjadi.

“Pemkot langsung menginstruksikan dan mengingatkan kami agar tidak terjadi kejadian yang sama,” terangnya.

Sementara Armuji Ketua DPRD Surabaya masih tetap kekeh dengan ucapannya, jika pelaksana proyek pembangunan Basement Balai Pemuda Surabaya tidak berusaha memperbaiki sistem pengamanan proyek dan pengawasannya, maka akan diberhentikan. “Kalau tidak, proyek berhenti sementara,” responnya singkat. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *