SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban kebakaran di salah satu toko elektronik di Jalan Kranggan, Sawahan, Surabaya, Minggu (30/8/2020).
Pemkot juga memastikan bahwa proses pemadaman itu sudah sesuai dengan prosedur pemadaman kebakaran.
Wali Kota Risma mengatakan jika dilihat dari analisa kebakaran, personil Pemadam Kebakaran (PMK) sudah datang tepat waktu, karena hanya dalam waktu 5 menit mereka sudah tiba di lokasi kebakaran.
Artinya, mereka tidak sampai melebihi batas waktu maksimal 7 menit yang telah ditetapkan. Bahkan, pada saat itu mereka sudah membawa peralatan lengkap, termasuk unit bronto skylife yang dapat menjangkau gedung tinggi.
“Kita juga sudah kerahkan 22 unit mobil pemadam kebakaran, proses pemadamannya pun tidak sampai 2 jam. Jadi, sebenarnya ini bukan masuk dalam kategori kebakaran berat, tapi karena asapnya yang tebal dan tidak ada sirkulasi udaranya, sehingga asapnya tidak bisa keluar,” kata Wali Kota Risma.
Oleh karena itu, Wali Kota Risma mengatakan bahwa ini pengalaman dan pelajaran bagi semuanya. Menurutnya, mungkin selama ini selalu mengandalkan AC untuk mendinginkan rumah, dan terkadang lupa akan pentingnya sirkulasi udara itu.
“Makanya, saya mengingatkan diri saya sendiri, para arsitek dan kontraktor bangunan untuk selalu memperhatikan sirkulasi udara, karena kalau kejadiannya seperti ini sulit sekali,” kata dia.
Wali Kota Risma juga memastikan bahwa Senin besok akan menugaskan Dinas Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) untuk mengevaluasi penggunaan bangunan di sekitar kebakaran itu. Tentunya, evaluasi itu akan dilakukan setelah toko-toko di jalan itu buka.
“Nanti kita akan evaluasi dan kita control bangunan-bangunan yang lainnya,” ujarnya.
Terlepas dari itu semua, Wali Kota Risma mewakili Pemkot Surabaya mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh korban. Menurutnya, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban.
“Namun, karena kondisi medan yang membuat kami kesulitan, sehingga kami tidak mengetahui kalau ada korban dan ada penghuninya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran Surabaya Dedik Irianto menjelaskan proses penanganan pemadam kebakaran itu. Menurutnya, begitu mendapatkan informasi dari Command Center 112 kalau ada kebakaran, pihaknya langsung berangkat dan dalam waktu 5 menit sudah tiba di lokasi beserta peralatan lengkapnya.
“Nah, ketika kami tiba di lokasi, asapnya memang sudah tebal. Akhirnya kami menjebol ruko di sebelahnya untuk mengurangi asap dan mencari titik apinya,” kata Dedik.
Setelah berhasil menjebol ruko di sampingnya itu, langkah pertama yang dilakukan adalah menyisir korban. Jadi, dengan kondisi asap yang tebal dan sulit keluar itu, pihaknya menggunakan peralatan lengkap untuk masuk ke dalam toko yang kebakaran dan demi menyisir korban.
“Saat penyisiran itu teman-teman sudah perhatikan betul hingga ke lantai 2 dan tidak ditemukan korban atau penghuni satu pun, karena sudah tidak ditemukan korban, akhirnya teman-teman saat itu fokus untuk melakukan pemadaman,” ujarnya.
Namun, setelah dilakukan pembasahan dan asapnya sudah tidak ada dan kondisinya sudah terang, ternyata pihaknya menemukan mayat yang tertindih sepeda motor. Setelah dilakukan pencarian lagi, ternyata masih ada korban lain dan ternyata korbannya 5 orang. “Hampir semua jenazah itu ditemukan tidak sampai hangus, hanya kulitnya yang kyaknya melepuh, sehingga besar kemungkinan mereka menghirup asap dan kekurangan oksigen,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia juga memohon maaf dan menyampaikan bela sungkawa atas meninggalkan para korban. Menurutnya, proses pemadaman itu sudah sesuai dengan SOP kebakaran dan sudah menyisir korban dan ternyata tidak ditemukan. “Jadi, kami mohon maaf dan mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya,” pungkasnya. (q cox)