NasionalPemerintahanPeristiwaPolitik

Satu Abad NU, Wali Kota Eri Cahyadi: Surabaya dan NU Tak Terpisahkan!

18
×

Satu Abad NU, Wali Kota Eri Cahyadi: Surabaya dan NU Tak Terpisahkan!

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Hari ini, Selasa (7/2/2023), Nadhlatul Ulama (NU) tepat berusia 1 abad atau seratus tahun. Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) NU itu digelar di Gelora Delta, Sidoarjo. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mengawal Harlah itu mulai awal hingga akhir nanti selesai acara. Bahkan, ia juga memfasilitasi warga Surabaya yang hadir langsung ke Sidoarjo.

Bagi Wali Kota Eri, satu abad NU adalah seratus tahun penuh pengabdian. Satu abad NU adalah seratus tahun memberikan yang terbaik bagi Republik. “Surabaya memiliki ikatan historis yang kuat dengan Nahdlatul Ulama. NU dan Surabaya, Surabaya dan NU, adalah hal yang tak terpisahkan,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, para muassis NU di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asyari mendirikan jamiyah ini pada 16 Rajab 1344 Hijriyah atau 31 Januari 1926 di Surabaya.  Pada 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa bersejarah kala “Resolusi Jihad” dicetuskan Hadrastussyaikh KH Hasyim Asy’ari di Surabaya.

“Resolusi Jihad itulah yang kemudian membakar semangat perlawanan rakyat dalam melawan penjajah,” katanya.

Di setiap fase perjalanan sejarah bangsa ini, tidak pernah sekali pun NU luput dalam berkontribusi, sejak era pergolakan fisik merebut kemerdekaan hingga menghadapi pandemi Covid-19 yang kini sudah terkendali,

“Mari bersama-sama ke depan kita menjaga dan menyebarkan nilai-nilai khas NU yang akan selalu relevan sampai kapan pun, yaitu Tawassuth (di tengah-tengah, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan); Tawazun (seimbang dalam segala hal); Tasamuh (toleran dan menghargai perbedaan),” katanya.

“Bersama-sama pula kita terus bekerja memberdayakan umat, membawa umat ke pintu gerbang kesejahteraan, mewujudkan negeri yang Baldatun Toyyibatun Warrobun Ghofur,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri juga mengajak bersama-sama mengucap doa, semoga Nahdlatul Ulama semakin berjaya, semakin bisa menjadi jamiyah yang menjadi rumah teduh bukan hanya bagi jamaahnya, tetapi juga rumah bagi siapa pun yang mendamba kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Selamat satu abad Nahdlatul Ulama. Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru,” pungkasnya. (Q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *