SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Apa sih yang akan terjadi ketika kolom dan pondasi bangunanmu itu tidak tahan gempa? Tentu sangat berbahaya. Karena pentingnya hal itu dalam suatu bangunan, Ir. Jaka Propika, S.T., M.T., melakukan pengujian siklik untuk mencari tahu beban gempa pada kolom Pracetak.
Mahasiswa Doctoral Program in Civil Engineering PCU (Petra Christian University) itu melakukan pengujiannya di Laboratorium Struktur Faculty of Civil Engineering and Planning PCU.
Alat bernama Lateral Hydraulic Jack, yang hanya ada di Lab Struktur PCU, digunakan Jaka dalam rangka penelitiannya yang bertajuk “Sambungan Kolom dan Pondasi Pracetak dengan Sistem Kombinasi Ankur dan Pocket pada Daerah dengan Potensi Gempa Tinggi”.
“Pembangunan suatu gedung biasanya menggunakan cor setempat, atau kolom manual. Pengujian kali ini mengambil sebuah inovasi, yakni menggunakan kolom dengan sistem Pracetak,” ungkapnya.
Kolom Pracetak sendiri merupakan kolom beton yang diproduksi di pabrik dengan bentuk sesuai cetakan. Jaka merinci, penggunaan sistem Pracetak bisa lebih efisien dari sisi waktu, biaya, dan tenaga. “Sebab pada kolomnya itu sudah ada koneksi. Sehingga ketika pembangunan nanti, tinggal disambung dengan baut, layaknya bermain lego,” imbuhnya.
Namun untuk mendapatkan perhitungan formula sambungan yang tepat dan sesuai, Jaka perlu melakukan pengujian terhadap beban gempanya. Kecanggihan dari Lateral Hydraulic Jack yang hanya ada di Lab Struktur PCU, membantunya dalam melakukan simulasi beban gempa tersebut.
Karena hydraulic jack di PCU telah dilengkapi dengan mesin kontrol, dan memiliki kapasitas tekan mencapai 200 ton, sedangkan untuk tariknya mencapai 100 ton, dengan total stroke 600 millimeter. Sehingga hasil yang didapatkan lebih spesifik dan mendetail, sebab pengujian lateralnya bisa dilakukan dengan skala spesimen 1:1.
Asisten Lab Struktur PCU Angeline Gunawan, S.T menjelaskan tak hanya punya hydraulic jack pada umumnya yang digunakan untuk uji beban gravitasi, Lab Struktur PCU juga memiliki hydraulic jack yang dipasang dengan arah lateral atau horizontal.
“Sehingga selain untuk menguji beban dari atas (gravitasi), di sini juga bisa melakukan uji dari arah samping untuk melihat ketahanannya terhadap beban gempa. Dengan begitu, bisa dibilang bahwa PCU punya alat lengkap yang tak dipunyai kampus lain,” katanya
Lebih rinci, Angeline mengungkap bahwa Lab Struktur PCU juga dilengkapi dengan strong wall dan strong floor. Keduanya berfungsi sebagai media untuk menahan, agar kondisi dari alat hydraulic jack tetap stabil ketika memberikan tekanan atau beban kepada spesimen saat pengujian. Sehingga kekuatannya pun berkali-kali lipat dari perencanaan spesimen yang diuji.
Sebagai salah satu yang berkesempatan untuk mencoba kecanggihan dan kelengkapan alat di Lab Struktur PCU, Jaka mengaku sangat bersyukur. Karena Laboratorium Struktur PCU merupakan satu-satunya lab di Perguruan Tinggi Jawa Timur yang memiliki alat berupa Lateral Hydraulic Jack, yang juga memfasilitasinya dalam melakukan pengujian beban gempa.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk PCU. Saya merasa sangat terbantu, karena di model pengujian seperti yang saya teliti ini, PCU memiliki Lab Struktur dengan alat yang canggih dan lengkap,” tutur Jaka. (q cok, tama dini)