Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Siapa Sosok Nurali Juru Kunci Candi Tegowangi? Ini Kisahnya

123
×

Siapa Sosok Nurali Juru Kunci Candi Tegowangi? Ini Kisahnya

Sebarkan artikel ini

PARE-KEDIRI (Suarapubliknews) – Jika berkunjung ke Candi Tegowangi yang berada di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, akan mendapatkan sambutan dari pria ramah bernama Nurali yang sehari-hari bertugas sebagai panjaga candi (akrab disebut juru kunci).

Setelah mempersilahkan mengisi buku tamu, Nurali yang kini memiliki dua putri ini memulai perbincangannya dengan menanyakan asal dan tujuan kunjungan kepada setiap tamu sekaligus siap menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan sejarah candi Tegowangi.

Dengan tampilannya yang bersahaja dan ramah, Nurali yang ternyata memiliki latar belakang Pendidikan teknik listrik dari SMK Kosgoro Pare ini, namun terkesan sangat menguasai dunia kepurbakalaan.

“Saya menyerap ilmu dari orang yang berkompeten di bidangnya, karena status saya sekarang pegawai di Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto sehingga banyak bergaul dengan arkeolog dan sering ada seminar,” ucap Nurali kepada media ini saat berkunjung ke lokasi Candi Tegowangi. Sabtu (16/07/2022)

“Saya banyak belajar dari para arkelog. Saya serap ilmunya. Lalu jika ada pengunjung ke sini, jika bertanya informasi tentang Candi Tegowangi, saya bisa menjelaskan,” imbuhnya.

Dia menceritakan, betapa berat perjuangan dirinya kala masih menjadi pengabdi di Candi Tegowangi, karena harus berhadapan dengan kultur dan budaya masyarakat sekitar yang di dominasi oleh warga muslim.

“Sementara Candi ini merupakan situs peninggalan dari umat Hindu di jamannya dan berupa batu. Sehingga saya mulai berfikir untuk mencari cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar demi kelestariannya. Tentu bagi saya, ini bukan pekerjaan yang mudah,” ucapnya.

Nurali mengaku jika apa yang dikerjakannya hingga saat ini adalah panggilan jiwa sehingga dilakukannya dengan sepenuh hati. Karena baginya, merawat Candi Tegowangi merupakan pengabdian terhadap sejarah.

“Juga berupaya terus menjaga dan merawat situs. Agar pengunjung dan peneliti bisa nyaman berada di candi Tegowangi ini,” tuturnya.

Pengunjung Candi datang dari berbagai kalangan. Mulai dari anak usia taman kanak-kanak (TK) hingga arkeolog dari  mancanegara. Tokoh-tokoh penting pun juga pernah datang ke tempat ini.

“Bahkan Gus Dur pun pernah berkunjung ke Candi Tegowangi. Beberapa bulan setelah lengser. Malam-malam, sekitar jam sebelas. Gus Dur ke sini bersama tokoh Konghucu dari Surabaya,” kenang Nurali yang statusnya PNS nya didapat di era Presiden SBY ini.

Apalagi jika ada acara upacara umat Hindu, disamping peserta upacara yang jumlahnya mencapai ratusan, juga dipadati oleh pengunjung lain utamanya wisatawan, baik lokal maupun manca negara.

Di akhir paparannya, Nurali mengatakan jika area sekitar Candi yang luasnya sekira 2200 M2 telah dibuatkan ‘grand design’ untuk pengembangan wisata oleh pemerintah dengan penambahan berbagai fasilitas di sekitarnya.

“Nanti akan ada Balai Pertemuan, stan UMKM yang tertata dan juga area parker yang nantinya akan memanfaatkan lahan milik masyarakat sekitar. Semoga segera terwujud karena dampak ekonominya sangat besar,” pungkasnya. (q cox, Iwan)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *