SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Riswanto anggota Komisi C DPRD Surabaya mengaku kecewa saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek crossing pipa milik Pemkot Surabaya di wilayah Ngagel, karena dinilai sangat minim sosialisasi.
Menurut Riswanto, dampaknya cukup signifikan karena pengguna jalan di jalur tersebut dengan terpaksa harus berputar balik lantaran tidak mengetahui adanya penutupan jalan sejak minggu lalu itu.
“Ini harus menjadi evaluasi pemkot, mengingat ini juga menjadi kepentingan umum dan ini juga menjadi tanggung jawab pelaksana kerja, dalam hal ini Dinas PU Bina Marga,” tegas Riswanto.
Dia juga menegaskan, dilihat dari kondisi saat ini (Jumat, 2 November 2018), selesainya proyek ini bisa dua sampai tiga hari. Permasalahannya, dari keterangan pengawas proyek, memang ada kesalahan.
”Prosedurnya mereka itu mengerjakan hari Sabtu disosialisasikan hari Minggu. Kan keliru, harusnya sosialisasinya itu seminggu sebelum pengerjaan dimulai, seminggu sebelumnya itu harus menginfokan ke media cetak maupun media elektronik dan itu sudah menjadi aturan pertama,” kritiknya.
Yang kedua, lanjut Riswanto, papan plangnya tidak ada mencantumkan perusahaannya siapa yang bertanggung jawab, siapa pengguna APBD dan nilai proyeknya berapa? Itu sebenarnya harus dicantumkan karena itu harus diketahui publik.
Selain itu, pengecoran dalam teknisnya matang selama 14 hari. Namun dari penjelasan pengawas proyek, kata Riswanto, justru menunggu 3-4 hari. Hal ini tak masalah saat dilewati kendaraan tonase kecil, namun berbahaya bagi tonase besar.
“Kalau begini, sama saja proyek itu mengejar target tanpa melihat keamanan. Hal ini hanya untuk mempercepat pengembalian fungsi jalan saja. Untuk itu pemkot juga harus memantau proses pengerjaan agar tepat fungsi,” tegas politisi PDI Perjuangan Surabaya ini.
Mendapat kritikan dari wakil rakyat ini, Mandor proyek bernama Gilbert mengatakan, bahwa pembuangan air dari rumah pompa dalam ke kali luar disini sudah satu bulan ditutup. Sementara untuk penutupan sendiri baru seminggu. Tapi pihaknya berjanji, pada Selasa depan sudah rampung dan jalannya bisa digunakan.
Unrtuk diketahui, minimnya sosialisasi atas pengerjaan gorong-gorong di Jl Raya Ngagel, menjadi sorotan Komisi C DPRD Kota Surabaya. Pasalnya banyak warga yang tidak mengetahui adanya penutupan jalan di kawasan Ngagel sisi utara tersebut.
Hal itu menyebabkan banyaknya pengguna jalan yang harus putar balik lantaran tidak mengetahui adanya penutupan jalan sejak minggu lalu itu.
Kawasan itu juga sering macet karena ada penumpukan kendaraan yang harus putar balik. Memang ada papan pengumuman penutupan jalan, namun kondisi ini tetap menimbulkan dampak bagi pengguna jalan baik arah menuju Gubeng maupun menuju Wonokromo. (q cox)