JAKARTA (Suarapubliknews) – Pandemi Covid 19 tak hanya hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga perekonomian masyarakat. PT Semen Indonesia Tbk menyalurkan bantuan 64.601 paket kebutuhan pokok kepada warga di Provinsi DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
General Manager of Corporate Communication SIG, Sigit Wahono mengatakan bahwa bantuan paket sembako ini diberikan untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan dalam menyambut hari raya. Bantuan kebutuhan pokok tersebut disalurkan secara bertahap hingga menjelang Hari Raya Idulfitri.
“Hari Raya tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat dan bangsa Indonesia tengah menghadapi pandemi global, sehingga penyediaan bahan kebutuhan pokok tentu menjadi tantangan yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Oleh karena itu, SIG memberikan perhatian besar dalam menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang membutuhkan” katanya.
Anak perusahan SIG, PT Semen Padang telah menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi 5.205 KK melalui 12 Forum Nagari di Kecamatan Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat. Sedangkan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, PT Semen Tonasa menyalurkan bantuan paket kebutuhan pokok bagi masyarakat di Pulau Gondong Bali dan Desa Mattiro Matae. Anak perusahaan SIG lainnya, PT Semen Gresik menyalurkan 1274 paket bantuan bagi masyarakat sekitar Pabrik Rembang, Jawa Tengah.
Sementara itu, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) turut menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat di Kabupaten Bogor Jawa Barat dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Melalui PT Solusi Bangun Andalas (SBA), bantuan kebutuhan pokok disalurkan kepada masyarakat di Kecamatan Lhoknga dan Leupung, Kabupaten Aceh Besar.
Ketua Yayasan Sayyid Abdurrahman Gresik, Wahidatul Husnah menyampaikan rasa terima kasih dan syukur atas bantuan yang diberikan oleh SIG. “Bantuan kebutuhan pokok ini sangat bermanfaat bagi kami, khususnya anak yatim, kaum duafa, pedagang kaki lima serta karyawan yang kehilangan mata pencaharian,” ujarnya. (q cox, tama dinie)