Jatim RayaPeristiwa

Sinergi Antar-Instansi di Jawa Timur Jaga Stabilitas Ekonomi Hadapi Tantangan Global 2025

175
×

Sinergi Antar-Instansi di Jawa Timur Jaga Stabilitas Ekonomi Hadapi Tantangan Global 2025

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Laporan Kinerja Ekonomi Jawa Timur: Peningkatan Ekspor dan Penurunan Kemiskinan Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan II bersama dengan BI, OJK, dan sejumlah instansi pemerintah di Jawa Timur, mengadakan Temu Media bertema “Sinergi Berkesinambungan untuk Menjaga Stabilitas dalam Menghadapi Tantangan Global Tahun 2025”. Berbagai paparan menunjukkan ekonomi Jawa Timur terus bertumbuh stabil, terutama didorong oleh peningkatan ekspor dan tingginya permintaan domestik.

Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Sigit Danang Joyo, menyatakan, perekonomian Jawa Timur tumbuh 4,91% (yoy) di Triwulan III 2024, ditopang oleh ekspor yang meningkat dan permintaan domestik yang kuat. “Tingkat kemiskinan juga menurun hingga 9,79%,” katanya.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Timur Didyk Choiroel dari memaparkan capaian positif penerimaan negara. Pendapatan negara per Oktober 2024 mencapai Rp211,65 triliun dengan penerimaan pajak Rp96,96 triliun. “Sektor jasa keuangan dan asuransi menjadi penyumbang tertinggi dengan pertumbuhan 33%,” ujarnya.

Infrastruktur juga menjadi fokus utama dengan realisasi belanja sebesar Rp4,72 triliun, mendukung peningkatan investasi di Jawa Timur.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, M. Noor Nugroho, optimis bahwa ekonomi Jawa Timur masih kuat, meskipun ada perlambatan di Triwulan III. “Perekonomian Jawa Timur tumbuh 4,91% dengan inflasi tetap terkendali pada 1,66% (yoy), berkat kerja sama yang kuat dalam pengendalian harga,” ungkapnya.

Noor juga menyampaikan bahwa tekanan inflasi berhasil dikendalikan melalui GNPIP, TPIP, dan TPID.

Dengan sinergi antar-lembaga yang kuat, diharapkan stabilitas ekonomi di Jawa Timur dapat terjaga dan mampu menghadapi berbagai tantangan global yang akan datang di tahun 2025.

Kepala OJK Jatim, Yunita Linda Sari, memaparkan bahwa industri jasa keuangan di Jawa Timur terus menunjukkan perkembangan positif. “Pada September 2024, dana pihak ketiga dan kredit perbankan masing-masing tumbuh sebesar 6,1% dan 7,66% dengan rasio NPL yang terkendali di 3,04%,” jelas Yunita.

Ia menambahkan bahwa program literasi dan inklusi keuangan, seperti Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), terus ditingkatkan untuk memperluas akses keuangan masyarakat Jawa Timur.

Kepala Kantor Perwakilan LPS, Bambang S. Hidayat, menekankan peran LPS dalam menjaga kepercayaan nasabah dengan jaminan simpanan. “LPS menjamin hingga 99,94% dari total rekening nasabah bank nasional, termasuk 70 juta rekening di Jawa Timur,” ujarnya.

Bambang juga menyampaikan bahwa LPS secara berkala mengevaluasi tingkat bunga penjaminan untuk menyesuaikan kondisi ekonomi. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *