Peristiwa

Situbondo Diguncang Gempa 6.4 SR, Getarannya Sampai ke Surabaya

85
×

Situbondo Diguncang Gempa 6.4 SR, Getarannya Sampai ke Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Gempa dengan kekuatan 6.4 SR yang terjadi pada hari Kamis (11/10/2018) pukul 01.57 WIB dini hari dan berlokasi di laut pada jarak 55 KM arah timur laut Kabupaten Situbondo-Jawa Timur getarannya turut terasa hingga Kota Surabaya.

Hal ini menjadikan DPRD Kota Surabaya mengimbau agar Pemkot segera mempersiapkan beberapa langkah preventif untuk menimalisir korban apabila terjadi gempa yang lebih besar.

Bahkan berdasarkan penelitian Amien Widodo selaku Pakar Kebumian dan Bencana ITS Surabaya, Kota Pahlawan dilalui dua patahan aktif yang berpotensi gempa hingga 6 SR.

Namun ternyata, Pemkot Surabaya memastikan telah memiliki beberapa langkah preventif untuk menghadapi bencana gempa bumi yang mengancam Kota Pahlawan.

Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Linmas Pemkot Surabaya Eddy Christianto menjelaskan bahwa beberapa upaya strategis telah dimiliki dan dijalankan secara kontinyu.

“Kami telah melakukan mitigasi atau upaya mengurangi risiko bencana gempa bumi dengan melakukan sosialisasi di sekolah dan kelurahan,” kata Eddy, Kamis (10/10/2018).

Sesuai aturan, mitigasi bencana sesuai pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Menurut dia, Pemkot Surabaya sudah melakukan mitigasi bencana kepada 300-an Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta dan 700-an Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta di Kota Surabaya.

Bahkan, Eddy turut memastikan mitigasi dan sosialisasi bencana telah dilakukan di sekolah-sekolah yang ada di Surabaya. “Sedangkan untuk mitigasi bencana kepada warga masyarakat dilaksanakan secara berkala,” katanya.

Untuk penanganan bencana, lanjut dia, telah dibentuk sekolah tangguh bencana, kelurahan tangguh bencana dan tiap kantor instansi pemerintahan ada kapten bencana yang tugasnya mengarahkan apa yang harus dilakukan apabila ada bencana.

“Setiap kantor atau gedung, perumahan harus ada titik kumpul,” pungkas Eddy.

Sebagai informasi, berdasarkan kajian Amien Widodo selaku Pakar Kebumian dan Bencana ITS Surabaya, Kota Surabaya memiliki dua patahan aktif yang berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo besar.

Kedua patahan itu bernama Sesar Waru dan Sesar Surabaya. Keduanya memiliki potensi gempa hingga 6.5 SR. Bukan hanya itu saja, kondisi tanah endapan di Surabaya, menurut Amien juga memiliki potensi untuk menimbulkan likuifaksi dan turut memperbesar amplitudo gempa yang terjadi. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *