SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Perintah DPP PKB agar seluruh jajaran dibawahnya menggelar acara serentak Gerakan Nusantara Mengaji secara nasional akhirnya benar-benar tergelar, termasuk di Kota Surabaya.
Ada yang janggal di pelaksanaan Gerakan Nusantara Mengaji di Surabaya yang merupakan hajatan besar partai berlambang bola dunia dengan tujuh bintang ini. Betapa tidak, DPC PKB Surabaya menggelar sendiri di 39 titik, demikian juga dengan Fraksi PKB DPRD Surabaya yang menggelar acara di Masjid Sunan Ampel Surabaya dalam waktu dan hari yang sama.
Dikonfirmasi terkait kejadian ini, Syamsul Arifin ketua DPC PKB Surabaya mengatakan jika pihaknya telah dua kali mengundang Fraksi, tetapi tidak pernah hadir, sehingga dengan terpaksa jalan masing-masing.
“Dua kali kami undang, tetapi tidak datang, makanya kami juga tidak tau sejauh mana persiapannya, karena ini kan hajatan partai secara nasional, harusnya tetap berkoordinasi dengan DPC sebagai kepanjangan DPP di Surabaya,” ucapnya kepada Suarapubliknews.net. Minggu (8/5/2016)
Gus Syam-panggilan akrab Syamsul Arifin, juga mengatakan jika DPC PKB Surabaya telah berhasil menggelar acara Gerakan Nusantara Mengaji di 39 titik di seluruh Kota Surabaya bersama 18 MWC NU.
“Terselenggara di 39 titik dengan jumlah total peserta 6753, dari jumlah itu yang hafal Al Qur An ada sekitar 800 an orang, dan hasilnya 2538 kali khatam, tapi untuk yang di Sunan Ampel kami tidak tahu, karena diluar koordinasi kami,” tambahnya.
Kepada Suarapubliknews.net, Gus Syam juga menuturkan jika pihaknya tidak mempersoalkan ada atau tidaknya koordinasi antara DPC PKB dan Fraksi PKB DPRD Surabaya terkait hajatan nasional partainya.
“Kami sebenarnya tidak mempersoalkan itu, toh ini kan persoalan ngaji bersama, artinya kegiatan yang Lillahi Ta’alla, hanya saja mereka yang ada di Fraksi harus tetap menyadari bahwa kami (jajaran pengurus-red) yang ada di DPC PKB ini masih ada dan eksis,” tegasnya.
Sebagai pimpinan partai PKB di Kota Surabaya, Gus Syam juga mengingatkan secara tegas kepada seluruh anggota Fraksi PKB untuk tetap menjaga keharmonisan kader partai di wilayah Kota Surabaya dengan tetap berkoordinasi dengan DPC.
“Mereka semua itu kan anggota dewan dari partai PKB, harusnya tetap bisa menjaga kondusifitas partai dengan mengedepankan koordinasi, terkait apapun itu, jangan berjalan sendiri, kecuali memang sudah tidak krasan (betah) jadi wakil rakyat asal PKB, kami akan siap sewaktu-waktu untuk tandatangan,” tandasnya.
Terpisah, Lailla Mufidah ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya mengakui jika dirinya memang diundang sampai dua kali oleh DPC PKB Surabaya namun tidak bisa hadir, karena posisinya sedang berada di luar kota.
“Yang pertama saya pas di luar kota, dan untuk undangan yang kedua, bersamaan dengan masuknya orang tua saya ke rumah sakit yang akhirnya kami tetap harus kehilangan (meninggal dunia), namun setelahnya, kami juga sempat mengundang DPC ke Fraksi, sayangnya tak satupun yang hadir, alasannya juga nggak jelas,” jawabnya.
Saat media ini berusaha menanyakan hubungan antara DPC dan Fraksi, kenapa masih terkesan berseberangan. Lailla Mufida menegaskan jika hal itu tidak benar.
“Ah enggak lah, kebetulan perintahnya memang langsung kepada kami (Fraksi) dan kami langsung bergerak dan terbukti bisa melampaui targetnya yang hanya 1300, karena berhasil mencapai angka 1500 dengan kehadiran 5000 an peserta,” pungkasnya yang disertai tawa. (q cox)