SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perdagangan (Disdag) memastikan bahan kebutuhan pokok di Surabaya masih tersedia dan aman hingga pasca Hari Raya Idul Fitri. Bahkan untuk memastikan hal itu, Satgas Pangan tiap hari melakukan monitoring ke sejumlah pasar.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati saat menggelar jumpa pers beberapa waktu lalu di Balai Kota Surabaya, Rabu (6/5/2020).
“Terkait ketersediaan bahan pkok kami juga berkoordinasi dengan pengusaha ritel Indonesia yang ada di Jatim, stok masih cukup aman,” kata Wiwiek.
Ia menjelaskan, selain melakukan monitoring ke pengusaha retail, pihaknya bersama Satgas Pangan juga intens terjun langsung melakukan pemantauan ke pasar-pasar.
“Selain mengawasi retail, kita juga turun ke lapangan untuk mengawasi. Kita jalankan sidak monitor ke pasar-pasar maupun retail,” terangnya.
Bahkan, ia menyebut, ketika dilakukan monitoring ditemukan tren kenaikan harga, pihaknya memastikan langsung melakukan tindakan. Baik melakukan pengecekan ke hulu, maupun ke pasar-pasar.
“Jadi begitu, kita bergeraknya selalu dengan Satgas Pangan, begitu ada ke sana (kenaikan, red) langsung Satgas Pangan yang ambil tindakan,” imbuhnya.
Wiwiek mengungkapkan, hasil pantauan Disdag, saat ini harga kebutuhan pokok yang masih tinggi adalah gula. Nah, untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah menggelar Operasi Pasar (OP) sejak 23 April 2020. Tak lupa, saat OP berlangsung, Disdag juga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
“Nah, pada saat pandemi (Covid-19) ini upaya kita untuk memasok gula masih dengan OP. Ketika warga untuk mendapatkan itu, kita juga perketat protokol di area publik. Jadi mereka juga pakai masker, hand sanitizer, begitu pula dengan rekan-rekan kita yang melayani pembelian itu,” tandasnya. (q cox, And)