TRENGGALEK (Suarapubliknew) – Seusai melakukan peresmian di Bendungan Tugu, Gubernur Khofifah turut mendampingi lanjutan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Desa Buluagung, Dusun Kedungsangkal, Kec. Karangan, Kab. Trenggalek.
Di lahan warga seluas 75 Ha tersebut Presiden Jokowi melakukan penanaman benih padi varietas Inpari 32. Lokasi lahan tersebut sendiri merupakan salah satu desa yang saluran irigasinya mendapat manfaat langsung dari Bendungan Tugu.
Sebagai salah satu daerah Lumbung Pangan nasional, keberadaan bendungan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas hasil panen daerah. Oleh sebab itu, peresmian Bendungan Tugu sendiri seolah menjadi oase atau harapan baru bagi keberlangsungan petani, utamanya di wilayah-wilayah alirannya.
Presiden Jokowi turut menyampaikan optimismenya akan stock beras nasional yang terpantau sangat baik dan tercukupi. Untuk itu, Kepala Negara menegaskan pula bahwa hingga akhir tahun ini, Indonesia belum melakukan impor beras sama sekali. “Kita tahu bahwa tahun ini, kita masih belum pernah melakukan impor beras sama sekali. Stock kita pun sangat baik,” tegasnya.
Hasil baik ini disebutnya tak lain karena adanya tambahan produktivitas petani yang dihasilkan dari banyaknya bendungan yang telah selesai dibangun di berbagai daerah. Diharapkan, keberadaan bendungan dapat membantu peningkatan frekuensi panen petani. Sehingga produktivitas setiap Ha yang ada di Kab. Trenggalek bisa naik secara drastis.
“Jika tahun ini, panen dua kali padi dan satu kali palawija. Dengan adanya Bendungan Tugu, airnya sudah mengalir ke sawah-sawah disini. Jadi akan bisa panen padi tiga kali, palawija sekali,” jelas Presiden Jokowi.
Secara keseluruhan produksi beras di Prov. Jatim tahun ini mencapai 5,7 juta ton beras. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan di Jatim sendiri maupun nasional.
Sementara itu, berdasarkan angka sementara yang dirilis BPS tahun 2021, luas panen padi di Trenggalek pada 2021 diperkirakan sebesar 22,73 ribu Ha. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 3.102,98 Ha atau 15,81 % dibandingkan 2020 lalu, yang hanya sebesar 19,63 ribu Ha.
Sedangkan untuk produksi padi sendiri pada 2021 diperkirakan sebesar 119,11 ribu ton GKG (Gabah Kering Giling). Angka tersebut juga mengalami peningkatan sebanyak 10,66 ribu ton atau 9,83 % dibandingkan 2020 yang mencapai 108,44 ribu ton GKG. Pada bulan November, luas panen padi di Kabupaten Trenggalek 1.763 Ha dengan produktivitas 5,37 ton/Ha dan produksi sebesar 9.466 Ton. (q cox, tama dinie)