Politik

Tarif Tol Jembatan Suramadu Bakal Dibebaskan, Ini Respon Politisi Surabaya dan Jatim

99
×

Tarif Tol Jembatan Suramadu Bakal Dibebaskan, Ini Respon Politisi Surabaya dan Jatim

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Rencana pembebasan tarif tol jembatan Surabaya khusus untuk kendaraan bermotor roda dua oleh Presiden Jokowi, mendapatkan respon positif dari beberapa politisi, baik di Surabaya maupun di tingkat Jatim.

Diantaranya dari Agatha Retnosari anggota DPRD Prov Jatim asal Fraksi PDIP, yang mengapresiasi keinginan Presiden Jokowi tersebut, karena dinilai akan sangat membantu peningkatan pembangunan di sektor ekonomi.

“Jika jadi diambil, keputusan ini diharapkan bisa menjadi daya ungkit peningkatan Pembangunan dan ekonomi di sisi Madura, khususnya,” ucapnya kepada Suarapubliknews.net. Minggu (21/10/2018)

Pasalnya, kata Agatha, dengan akses yang mudah dan murah, pemerataan pembangunan juga bisa dilaksanakan dengan lebih baik. Sehingga angka IPM Jawa Timur bisa turut didongkrak.

Hal senada juga dikatakan Vinsensius Awey anggota DPRD Surabaya, yang menyambut baik wacana pembebasan tarif tol jembatan Surabaya untuk kendaraan bermotor roda dua, oleh Presiden Jokowi.

“Kendati bangunan jembatan itu dibangun dengan dana hasil pinjaman dari China, tentu pengembaliannya juga melalui uang rakyat, yakni APBD, kalau rakyat penggunanya dibebaskan tarifnya, maka rakyat tidak dibebani dua kali, itu logikanya,” tandasnya.

Politisi asal Partai Nasdem yang kini tercatat sebagai Caleg DPR RI untuk Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo ini berpendapat, jembatan Suramadu berbayar karena nilai investasinya cukup besar dan asal dananya adalah pinjaman yang wajib dikembalikan.

“Saat itu kan bantuan pinjaman dari pemerintahan China. Tentu perlu mengembalikan dana pinjaman tersebut. Sehingga dana pengembalian itu dibebankan kepada pengguna jembatan. Artinya, rakyat yang dibebani. Apalagi jika swasta yang investasi, tentu masih perlu profit juga,” tuturnya.

Namun Awey juga mengaku tidak memungkiri jika akses jembatan penghubung antar pulau Suramadu masih berbayar, karena difungsikan sebagai jalan alternatif sehingga fungsinya tetap sebagai jalan tol.

“Biasanya yang nggak berbayar itu yang jarak jembatannya pendek. Contohnya di Bali itu jaraknya panjang, dan fungsinya sebagai jalan alternatif. Maka Berbayar,” pungkasnya.

Untuk diketahui, beredar berita jika Presiden Jokowi dijadwalkan akan meninjau Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Rencananya, Presiden Jokowi akan membebaskan tarif tol Jembatan Suramadu bagi semua kelas kendaraan bermotor.

Namun rencana pembebasan tarif Tol Jembatan Suramadu saat ini masih khusus kendaraan bermotor roda dua. Sedangkan kendaraan bermotor untuk roda empat (mobil pribadi) atau lebih (bus, truk dan angkutan barang lainnya) masih dikenakan tarif.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai menggelar pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya di kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Juanda, Sidoarjo, Sabtu (20/10/2018). (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *