Politik

Terima Pengaduan Rencana Penggusuran Pasar Asem Simo, Reni Astuti Sarankan Ini

14
×

Terima Pengaduan Rencana Penggusuran Pasar Asem Simo, Reni Astuti Sarankan Ini

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapublknews) – Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Surabaya, mengaku telah menerima laporan soal rencana penggusuran lapak pedagang di Pasar Asem Simo karena lahan tersebut akan dibangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

“Salah satu pedagang Pasar Asem yang pernah didatangi Satpol-PP yang memberi kabar, bahwa pedagang Pasar Asem akan digusur karena akan ada pembangunan SPBU,” ucap Reni Astuti kepada beberapa jurnalis. Selasa (13/04/21).

Mendengar kabar ini, Reni spontan melakukan cross check ke lokasi untuk mendapatkan gambaran pasti terkait rencana penggusuran lapak pedagang. Apakah pembangunan SPBU harus melakukan penggusuran lapak para pedagang Pasar Asem atau tidak.

“Ternyata, nantinya lapak pedagang Pasar Asem berada di luar lahan SPBU, ini hasil cek saya di Pasar Asem. Hanya saja nantinya keberadaan SPBU dinilai pedagang akan menghalangi lapak jualan mereka,” tuturnya.

Lebih lanjut, poltisi perempuan asal fraksi PKS ini menjelaskan, bahwa secara historis pedagang Pasar Asem Simo sudah turun temurun berdagang di lokasi tersebut, sehingga merasa keberatan jika harus dipindah.

Oleh karenanya, Reni Astuti berpedapat, sangat tidak baik juga jika tiba-tiba dilakukan penggusuran tanpa ada sosialisasi ke pedagang. Krena para pedagang sudah puluhan tahun berjualan di lokasi tersebut.

Namun Reni juga mengakui jika lahan pasar Asem Simo statusnya bukan miliknya pedagang sehingga Pemkot Surabaya selaku pemilik lahan juga memiliki hak pengelolaan. “Jadi memang Pemkot Surabaya berhak saja menggusur pedagang. Cuma sebainya terlebih dahulu disosialisasikan ke pedagang. Itu saja kok,” pintanya.

Menurut Reni, apapun alasannya, persoalan menggusur pedagang pasar di masa pandemi saat ini sangat tidak baik, karena keberadaan pedagang pasar justru membuat ekonomi Kota Surabaya terangkat naik, karena bergairahnya daya beli masyarakat.

“Ekonomi warga setahun ini mengalami kesulitan, terus saat warga berusaha juga tidak diperbolehkan karena akan digunakan dan difungsikan yang lainnya seperti SPBU, jadi ya seperti tidak ada solusi,” terangnya.

Sementara di sisi lain, kata Reni, Walikota Surabaya Eri Cahyadi konsen terhadap ekonomi mikro. Maka dia berharap ada sinkonisasi dengan seluruh jajaran OPD nya. “

Reni Astuti kembali menambahkan, ada lima pedagang Pasar Asem yang mengadukan ke dirinya, dimana lapaknya akan digusur oleh Satpol PP dan dijadikan SPBU.

“jangan sampai kebijakan Walikota tidak sinkron dengan jajarannya di OPD-OPD. Di satu sisi Eri Cahyadi peduli UKM, disisi lain OPD malah menggusur pedagang ya ga sinkron jadinya. Surabaya perlu kehadiran investor diantaranya usaha SPBU ini, saya setuju investasi masuk namun jangan menimbulkan persoalan pedagang. Investasi seharusnya meningkatkan kesejahteraan warga disekitarnya,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *