TANGERANG (Suarapubliknews) – GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 berhasil mencapai tujuannya untuk menunjukkan masa depan industri otomotif yang cerah, sesuai dengan tema yang diusung yakni The Future is Bright.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi, mengungkapkan GAIKINDO berkomitmen untuk terus memberikan informasi dan edukasi tentang perkembangan industri otomotif Indonesia kepada masyarakat melalui GIIAS, untuk itu GIIAS 2022 mempersiapkan area GIIAS Electric Vehicle Test Track.
“Penting bagi GAIKINDO untuk memberikan informasi dan edukasi yang tepat kepada seluruh masyarakat mengenai teknologi kendaraan listrik, melalui GIIAS EV Test Track, Kami yakini telah memenuhi keingintahuan masyarakat, dan pada akhirnya akan membangun animo publik,” tuturnya.
Menurutnya menjadi kebanggan tersendiri bagi GAIKINDO karena GIIAS dapat mengedepankan teknologi masa depan, dan memberikan edukasi dan membangun dukungan masyarakat tentang teknologi kendaraan listrik, lewat area indoor GIIAS Electric Vehicle Test Track.
“GAIKINDO berharap berlangsungnya GIIAS dan program EV Test Track dapat mendukung terbentuknya dukungan masyarakat, akan mempercepat tercapainya ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia,” harapnya.
GIIAS 2022 tampil beda merepresentasikan masa depan industri otomotif Indonesia yang cerah, terus tumbuh, bergerak kedepan, menyongsong berbagai inovasi teknologi di masa depan. Kehadiran berbagai inovasi teknologi otomotif, termasuk teknologi kendaraan bermotor listrik di GIIAS 2022, menjadi representasi pencapaian industri otomotif nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sambutannya, mengtakan masa depan industri otomotif Indonesia akan selalu cerah. “Saya apresiasi the future is bright, terlebih lagi apapun situasinya, kita hadapi the perfect storm, tapi jangan khawatir, mobil ada lampunya jadi the future is always bright,” ujarnya.
Tentunya perkembangan pesat industri otomotif Indonesia tidak lepas dari dari dukungan Pemerintah Republik Indonesia, terutama pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Perindustrian. (Q cox, tama dini)