Jatim Raya

Total Pelaksanaan Rapid Test di Jatim Capai 213.211

9
×

Total Pelaksanaan Rapid Test di Jatim Capai 213.211

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Dalam rangka menjangkau deteksi kasus Covid-19 di 38 kab/kota, Pemprov Jatim terus memasifkan pelaksanaan Rapid Test, Tes Cepat Molekuler (TCM), dan Polymerase Chain Reaction (PCR) secara massal. Tes ini khususnya diutamakan bagi orang tanpa gejala (OTG) hingga bagi para Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan dengan semakin massifnya testing dan tracing yang dilakukan maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19. Bahkan, berdasarkan data yang ada dalam seminggu terakhir konfirmasi yang terdeteksi juga terus meningkat.

“Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211. Dimana, sebanyak 198.160 test dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim,” katanya.

Jumlah rapid test masal ini juga lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid testnya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.

“Untuk tim Covid-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kab/kota. Dan berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 test dengan hasil 496 reaktif yang selanjutnya di swab dan ditemukan 115 kasus positif,” urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Khofifah menambahkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR meningkat dari 11 laboratorium rujukan menjadi 27 laboratorium rujukan. Serta, untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium. “Dengan peningkatan laboratorium ini pemeriksaan secara kumulatif naik dari 43.296 menjadi 53.503 test dalam satu minggu,” imbuhnya.

Selain itu, untuk memastikan optimalisasi pemeriksaan swab Dinkes Provinsi juga telah melatih dan mengerahkan pegawai Puskesmas dan RS di 38 kab/kota. Dengan dukungan SDM yang memadai, jumlah rapid test yang masif, dan tersedianya mesin PCR maka deteksi Covid-19 di Jatim akan lebih cepat.

Serta, tracing ratio juga diharapkan makin meningkat dimana 1 pasien minimal bisa ditemukan 20 kontak eratnya sehingga bisa segera dites dan isolasi. “Kita optimis dengan deteksi dan tracing yang lebih baik, maka penyebaran mata rantai Covid-19 di Jatim bisa segera dihentikan,” pungkas mantan Menteri Sosial ini. (q cox, Tam Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *