BATULICIN (Suarapubliknews) – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) menggelar Rapat Penetapan Lokus Percepatan Penurunan Stunting.
Rapat dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanbu, Hj. Narni, bertempat di Ruang Rapat Kantor DP3AP2KB Tanbu di Gunung Tinggi, Batulicin, Kamis (14/04/2022).
Peserta rapat terdiri dari DP3AP2KB, Dinkes, Dinas PUPR, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Sosial, Dinas PMD, Dinas Kominfo SP, dan Dinas Pendidikan.
Kepala DP3AP2KB Tanbu, Hj. Narni mengatakan hari ini Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) menggelar Rapat untuk melakukan analisis data untuk menentukan desa yang akan masuk lokus percepatan penurunan stunting di tahun 2023 dengan melibatkan SKPD terkait.
“Setelah penginputan data selesai maka lokus stunting akan segera ditetapkan,” sebutnya.
Di sisi lain, Hj. Narni menambahkan saat ini Tanah Bumbu adalah Kabupaten yang paling rendah angka prevalensi stuntingnya se-Kalimantan Selatan.
Bahkan, Tanbu terbaik III atas penilaian kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan KP2S Prov Kalsel Tahun 2020 untuk lokus nasional.
Meski terbaik, akan tetapi Tanah Bumbu tetap harus meningkatkan kinerja dengan cara menginput data tepat waktu, intervensi tepat sasaran, serta memperkuat inovasi disetiap bidang, agar jumlah prevelensi stunting turun 14 persen sebagaimana target nasional.
“Percepatan penurunan stunting ini sesuai dengan program Bupati Tanah Bumbu HM. Zairullah Azhar yang mengedepankan pembangunan SDM dimulai dari peningkatan kualitas anak,” tutupnya. (q cox, Imran)