SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) besutan Wiranto yang saat ini menjadi Ketua Umumnya, sepertinya mulai mengubah prinsip dan konsepnya dalam berpartai yakni menjadi partai kerakyatan (dekat dan bersama rakyat).
Hal ini dikatakan oleh Kelana Aprilianto ketua DPD Partai Hanuira Jatim yang spontan mengeluarkan kebijakan cukup unik, yakni seluruh Muscab DPC Hanura se Jatim tidak boleh diselenggarakan di tempat-tempat mewah, baik di gedung apalagi Hotel. Dan untuk Surabaya, Muscab akan digelar besok Senin (23/5/2016) di lapangan Flores Surabaya.
“Disamping kami ingin lebih mendekatkan diri dengan rakyat, kami juga ingin tunjukkan bahwa dalam berpolitik itu tidak harus identik dengan tempat-tempat yang mewah seperti hotel atau gedung, jadi ini adalah Muscab bersama rakyat,” ucap Kelana sembari menikmati minumannya di samping lapangan Flores Surabaya. Minggu (22/5/2016)
Tidak hanya itu, sebagai ketua DPD yang berlatar belakangan pengusaha dan bankir, Kelana juga akan segera mendirikan cafe-cafe klas menangah kebawah di 38 kabupaten/kota se Jatim dengan nama “Cafe Kelana” dengan konsep layanan berbintang tapi harga kaki lima.
“Selanjutnya, khusus untuk Jatim, kami juga akan mendirikan “Cafe Kelana” di 38 kabupaten kota se Jatim, yang tentu kami awali dari Kota Surabaya, cafe ini mempunyai konsep pelayanan bintang tapi harga kaki lima, dan sasarannya untuk para pemilih pemula, karena tujuannya adalah bagian dari sosialisasi, tentu bisa dimanfaatkan oleh rakyat kalangan menengah kebawah,” tandasnya.
Menurut kelana, Konsep kedepan partai Hanura adalah selalu bersama rakyat. “kami harapkan partai Hanura menjadi garda terdepan bagi rakyat, utamanya untuk misi revolusi mental bangsa,” imbuhnya.
Kabar yang beredar, Muscab DPC Hanura Surabaya menggunakan sistem aklamasi, yang artinya Muscab hanya digunakan sebagai sarana pengukuhan calon ketua yang sudah terpilih dan disetujui DPP sebelumnya. Dan nama yang disebut-sebut bakal menduduki kursi ketua DPC Surabaya adalah Wisnu Wardhana.
“Memang begitu, namun saat ini kami belum bisa sampaikan siapa yang bakal dikukuhkan, yang penting sosok yang akan menjadi pimpinan di Kota Surabaya ini sudah melalui tahapan dan mekanisme partai, hasil penjaringan dari bawah yang sudah dikuatkan dan disetujui oleh DPP, jadi Ini bukan keputusan DPD, tetapi sudah menjadi keputusan pusat (DPP) yang harus melakukan Muscab dengan sistem aklamasi, karena dasarnya adalah hasil dukungan dari PAC,” jelasnya.
Saat ditanya apakah partai Hanura mengikuti jejak partai-partai lain yang sebelumnya menggunakan mekanisme aklamasi, dengan alasan lebih kondusif? Kelana spontan menampik, karena menurutnya Hanura juga mempunyai prinsip sendiri dalam menata partainya.
“Kami Hanura punya konsep dan tata cara sendiri dalam menata partai, dan target untuk surabaya bisa mencapai kursi maksimal, bahkan kami juga berharap agar ketua DPC Surabaya juga harus bisa menjadi Wali Kota Surabaya, itu target terbesar kami,” jlentrehnya.
Namun saat dipancing komentarnya terkait sosok Wisnu Wardhana alias WW, Kelana juga langsung menjawab bahwa WW menjadi sosok yang diharapkan bisa melakukan perubahan kebesaran partai di Surabaya, bahkan diharapkan bisa menjadi Wali Kota.
“Saya memang kenal dia, WW itu dikenal keras, tegas bahkan beberapa orang mengenalnya menjadi tukang saduk (tendang) dan terkadang juga edan, tapi Surabaya ini memang butuh sosok yang seperti dia, tidak bisa orang yang lembek,” pungkasnya.
Dengan demikian, bisa disimpulkan sementara, bahwa kandidat ketua DPC Hanura Surabaya besar kemungkinan memang bakal jatuh ke Wisnu Wardhana, yang kemudian dikukuhkan dalam Muscab besok pagi. Hasil penelusuran media ini, posisi WW juga akan didampingi Agus Santoso sebagai Sekretaris DPC. (q cox)