Jatim RayaNasionalPeristiwaPolitik

YLPK RI  Respon Langkanya Minyak Goreng dan Naiknya Harga BBM 

19
×

YLPK RI  Respon Langkanya Minyak Goreng dan Naiknya Harga BBM 

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO (Suarapubliknews)- Menurut Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK-RI), di tengah proses perubahan situasi pasca pandemi menuju ekonomi yang mulai menggeliat, terjadi permasalahan baru dan mendasar pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) tentang bumi air dan kekayaan alam yang ada di dalamnya digunakan untuk kemakmuran rakyatnya. Dan ini jelas menjadi acuan hukum yang berdasarkan konstitusi negara.

Tampak nyata di permukaan, jika yang dirugikan adalah masyarakat kecil. Mulai dari kelangkaan minyak goreng, kini kelangkaan solar serta melambungnya harga pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seluruh Indonesia. Selanjutnya, menurut Perpres RI No. 69 Tahun 2021, tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran BBM Pasal 13 dan/atau Pasal 14 dan/atau Pasal 15

Lagi-lagi yang menjadi korban para pekerja, khususnya para driver perusahaan maupun pengusaha yang sangat terdampak dengan antrian yang begitu panjang dan waktu yang semakin lama untuk mendapatkan solar. Tentunya, waktu kerja yang biasanya bisa di dua tempat atau lebih cuman bisa melakukan aktivitas 1 kali saja. Itupun waktunya habis hanya untuk antri solar juga merugikan pengusaha dan pelaku kerja.

Karena itu, diperlukan langkah yang strategis dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut berdasarkan Permendag No. 4 Tahun 2022 tentang penyediaan minyak goreng Jo Permendag No. 1 Tahun 2022 tentang penyediaan minyak goreng dan sampai hari ini kelangkaan dan harga melambung tinggi.

Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK – RI) selaku lembaga perlindungan konsumen akan meminta pertanggung jawaban  pemerintah dalam mengatasi masalah ini dengan baik, bukan malah terkesan ada unsur pembiaran .

“Jika tidak ada tindakan nyata, semakin menambah panjang deretan masalah kemudian hari. Bahkan berpotensi pertumbuhan ekonomi melambat,” ucap H.Dondik AS SH, selaku Bendum DPP YLPK RI saat ditemui awak media yang  berkantor diwilayah Sidoarjo ( jumat ,8/4 2022 ).

Ia berharap agar Pertamina segera bertindak tegas terhadap kelangkaan solar di berbagai pom yang ada di wilayah seluruh indonesia dan jangan sampai rakyat jadi marah. Karena hal itu berpotensi terjadi chaos dan tidak percaya lagi terhadap kinerja pemerintahan.

“Kita awasi terus menerus dan kita akan pantau jika masih terjadi kelangkaan bahan pokok (bapok) dan minyak di indonesia,” jelas Abah Don panggilan sehari harinya.

Bahkan jika perlu pihaknya akan  menempuh jalur hukum dan menggugat pemerintah terhadap permasalahan yang menambah beban masyarakat pasca pandemi ini dan dianggap  banyak merugikan komsumen dan dianggap telah melanggar “Undang-undang Perlindungan Konsumen” dan pihaknya berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawahi kepentingan masyarakat akan kita pantau dan awasi terus kinerjanya.

“Apalagi dalam situasi puasa dan menjelang hari Raya Idul Fitri.  Sehingga penderitaan rakyat ndak semakin meluas.” Tutup. H. Dondik. (Q cox, NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *