Peristiwa

Driver Taxi Online Meninggal Mendadak di Kawasan Citraland Surabaya

14
×

Driver Taxi Online Meninggal Mendadak di Kawasan Citraland Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pengguna jalan Citraland Surabaya sempat digegerkan keberadaan mobil minibus Innova yang berhenti mendadak di dekat bundaran Jalan Balerina Raya Bukit Golf Citra Land Surabaya. Belakangan diketahui sang sopir meninggal dunia mendadak diduga lantaran serangan jantung. Kamis (8/2/2018) siang

Menurut informasi yang dihimpun Kumparan, Mobil Toyota kijang inova bernopol N-514-NV, dikendarai oleh M.Rochim, 53 warga Jalan Jambu 2 Wage Rt.8 Rw.9 Taman Sidoarjo.

Pria ini merupakan driver taksi online (GrabCar) yang tengah membawa seorang penumpang warga negara asing (WNA) asal Tiongkok. Korban ini tengah dalam perjalanan untuk mengantar penumpang ke Benowo.

“Dia sempat menjemput penumpang, kebetulan warga RRC (cina) di pertokoan G-walk Citraland dan selanjutnya mengantar penumpang dengan tujuan ke rumah penumpang dekat TPA Benowo,” ujar Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Kiswanto.

Namun malangnya, sekira pukul 10.30 WIB, saat mobil masih melewati bundaran atau tepatnya di perempatan samping patung Kubus Jalan Balerina Raya Bukit Golf, mobil yang dikendarai berhenti mendadak. “Saat dicek kondisinya ternyata korban sudah meninggal,” ujar Dwi Heri.

Mendapat laporan, tim inafis Polrestabes Surabaya langsung meluncur ke lokasi kejadian guna menyelidiki korban. Kejadian tersebut sempat membuat arus kepadatan jalan di sekitar lokasi lantaran warga pengguna jalan yang penasaran.

Dari hasil pemeriksaan petugas, korban meninggal masih bersandar di atas kursi kemudi mobil. Mulutnya sempat mengeluarkan busa dan sudah tidak bernafas. Polisi juga memeriksa penumpang bernama YunNan Chunlei sebagai saksi. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke RSUD Dr.Soetomo Surabaya untuk dilakukan visum.

Dwi Heri mengatakan, korban meninggal karena sakit dengan dugaan akibat terkena serangan jantung. “Berdasarkan alamat yang ada pada korban, aparat kepolisian lalu menghubungi keluarganya,” pungkas Dwi Heri. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *