Pemerintahan

Ingin Bangun Rumah Orang Tuanya, Warga Banyuwangi Berusaha Mengadu ke Risma

21
×

Ingin Bangun Rumah Orang Tuanya, Warga Banyuwangi Berusaha Mengadu ke Risma

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Sutawar (52) asal Desa Jajag Kabupaten Banyuwangi nekat berkeliling Indonesia dengan sepeda angin (onthel), hanya karena ingin mendapatkan perhatian sekaligus bantuan dari sejumlah kepala daerah yang dihampirinya. Termasuk saat berada di Kota Surabaya, yang merupakan Kota ke sembilan yang dikunjunginya.

Menurutnya, bantuan yang akan didapatkannya akan digunakan untuk merenovasi rumah orang tuanya yang kini kondisinya sudah tidak layak. Sementara dirinya sebagai anak sudah berhenti bekerja dan merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan yang baru.

“Sebelumnya saya bekerja di sebuah perusahaan tambak udang tulang bawang di departemen komunikasi bagian fotografer dan penulis, tetapi sekarang saya sudah resign karena perusahannya juga sudah kolaps, dan dengan umur saya saat ini, saya sudah kesulitan mendapatkan pekerjaan yang baru,” ucapnya, Sabtu (14/1/2017)

Saat ditanya apa maksud dan tujuannya ingin bertemu Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, Sutawar mengatakan jika dirinya ingin bersilaturahmi sekaligus ingin mendapatkan bantuan untuk pembangunan rumah orang tuanya.

“Saya ingin menyampaikan uneg-uneg, jika saya ingin membahagiakan orang tua dengan cara merenovasi rumah, karena gubuk yang ditempati saat ini sudah tidak layak lagi, jadi saya berusaha mendapatkan bantuan dari para kepala daerah, berapapun nilainya, makanya saat sampai disini (Surabaya-red) saya pengen nemui Bu Risma,” jelasnya.

M Fikser Kabag Humas Kota Surabaya yang secara kebetulan berada dikantornya menyempatkan diri untuk menemui langsung. Dan saat itu juga dia memberikan arahan agar semua keluhannya disampaikan ke kepala daerahnya yakni Bupati Banyuwangi, karena Wali Kota Surabaya juga mempunyai tanggungjawab yang sama terhadap warganya.

“Karena bapak warga Banyuwangi, mestinya bapak minta bantuan kepada pak bupati disana, karena itu menjadi tanggungjawab pemerintah daerah setempat, dan saya tidak bisa menjajikan kapan bisa ketemu Ibu (Risma-red), dan seharusnya bapak tidak usah keluar dan melakukan hal seperti ini,” sarannya.

Sayangnya arahan Ficky-sapaan akrab M Fikser- ini tidak berhasil menggoyahkan niat Sutawar yang ingin tetap menunggunya di sekitar Bali Kota Surabaya. Dan jawaban ini juga langsung ditanggapi oleh Fikcy.

“Sampai kapan bapak menunggu, karena saya juga tidak bisa berjanji, kalau bapak tetap bertahan disini lantas diketahui satpol-pp bisa dibawa dan itu menjadi persoalan bapak sendiri,” sahut Fikcy.

Mendengar penjelasan ini, Sutawar masih terkesan ngotot ingin bertemu dengan Risma, dengan maksud meminta bantuan. “Saya mohon kepada Bu Risma untuk bisa memberikan sedikit bantuan, kalau hari ini tidak bisa, saya akan nunggu sampai besok,” sergahnya.

Tidak hanya itu, Sutawar juga mengaku jika aksinya ini seakan-akan telah mendapatkan restu dari Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

“Memang kami sempat dijanjikan dana desa untuk bedah rumah, tetapi kan itu belum terrealisasi, makanya saya melakukan ini, bahkan saat saya akan berangkat memulai aksi ini dilepas langsung oleh Pak Anas Bupati Banyuwangi, dan dipesan untuk berhati-hati dijalan,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *