Jatim Raya

Khofifah Sampaikan Duka Cita Kepada Keluarga Korban Pohon Tumbang di Surabaya

12
×

Khofifah Sampaikan Duka Cita Kepada Keluarga Korban Pohon Tumbang di Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Hujan deras dan angin kencang yang mengakibatkan dua orang warga yang sedang berkendaraan motor meninggal dunia di Jl. Johar, samping Kantor Gubernur Jatim mendapat perhatian Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya pasangan suami istri tersebut. Ungkapan duka cita ini disampaikan begitu mendapatkan laporan dari jajaran kepala OPD Pemprov Jatim.

“Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya, atas meninggalnya dua warga Surabaya akibat tertimpa pohon tumbang saat melintas dijalan johar dekat kantor Gubernur. Semoga beliau berdua mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan YME, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” katanya.

Selain itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban dan juga keluarga korban dirinya juga telah meminta pejabat OPD di lingkup Pemprov Jatim untuk mendatangi langsung keluarga korban di Yayasan Adi Yasa Surabaya tempat jenazah dikremasi . Sebelumnya, kedua korban meninggal dunia tersebut juga telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya untuk dilakukan forensik oleh pihak tim dokter RS..

“Saya telah memerintahkan Kepala Satpol PP dan Kepala Biro Kesejahteraab Sosial Prov. Jatim untuk ke Yayasan Adi Yasa Surabaya tempat di kremasi jenazah. Ini merupakan wujud duka cita yang mendalam dari Pemprov Jatim atas kejadian ini,” lanjut Khofifah.

Berdasarkan informasi yang ada, diketahui pasangan suami istri yang menjadi korban tertimpa pohon Sono berukuran besar saat mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi L 6911 TF melintas melalui jalan Johar didekat kantor Gubernur Jawa Timur. Sedangkan, identitas korban yaitu Tan Tion Tjing (49) berjenis kelamin laki-laki dan Elisa (47) berjenis kelamin perempuan.

Sementara itu Plt. Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewa menyampaikan setibanya dari melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci Makkah, Gubernur Khofifah dijadwalkan bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait tancap gas langsung melakukan peninjauan terhadap penanganan bencana direncanakan di Kabupaten Mojokerto dan Gresik.

“Ibu Gubernur melalui pesan singkat menyampaikan bahwa beliau tiba di Juanda akan langsung melakukan peninjauan dibeberapa titik lokasi yaitu titik pertama yang akan ditinjau Gubernur Khofifah yaitu Pintu Dam Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang jebol beberapa waktu yang lalu,” katanya.

Dijelaskan, empat pintu dari enam Pintu Dam Kedunggempol di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (27/12/2019) jebol. Empat pintu jebol tersebut karena terseret tanaman enceng gondok akibat debit air Kali Sadar meningkat. Pada kejadian ini tidak terdapat korban jiwa.

Selanjutnya, rombongan melanjutkan peninjauan ke lokasi banjir luapan yang diakibatkan meluapnya Kali Lamong. Ada dua desa di Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, terendam banjir, Selasa (7/1/2019).

Dampaknya pada Desa Pulorejo Dusun Klanting terdapat sejumlah 2 rumah warga tergenang 20-30 cm, persawahan tergenang 20 Ha. Untuk Desa Banyulegi Dusun Balong terdapat genangan sekitar 20-25 cm pada jalan lingkungan, genangan sekitar 10-20 cm pada 12 rumah warga, dan persawahan tergenang seluas 25 Ha. Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jatim, wilayah hulu Kali Lamong diguyur hujan lebat selama dua hari berturut-turut.

Seusai meninjau banjir di Kabupaten Mojokerto, gubernur perempuan pertama di Jatim meninjau banjir di Kabupaten Gresik. Banjir tersebut diakibatkan hujan intensitas tinggi pada 6 Januari 2020, pukul 16.00 WIB serta tersumbatnya drainase/selokan mengakibatkan banjir genangan di beberapa titik.

“Ibu Gubernur menginginkan bahwa langkah langkah yang dilakukan oleh Tim Penanggulangan bencana Pemprov. Jatim masif dan terencana untuk mengantisipasi hal-hal yang sifatnya butuh penanganan cepat dan langsung melakukan respon secara bersama-sama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota,” pungkas Aries. (q cox, tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *