Peristiwa

4 Jam di DPRD Surabaya, Omzet Batu Akik Mencapai 7 Juta Rupiah

16
×

4 Jam di DPRD Surabaya, Omzet Batu Akik Mencapai 7 Juta Rupiah

Sebarkan artikel ini

Hanya butuh waktu empat jam saja yakni buka pukul 10.00 – 14.00 wib, Choirul Alhuda alias Arul Lamandau salah satu pengrajin batu mulia (akik) Surabaya berhasil melakukan transaksi senilai 7 juta rupiah untuk lapaknya yang digelar secara dadakan di loby gedung DPRD Surabaya.

SURABAYA (SPNews) – Jelang acara buka puasa bersama, antara Sekwan dan anggota DPRD Surabaya yang digelar di loby gedung DPRD Surabaya Jl Yos Sudarso Surabaya, ternyata membawa keutungan tersendiri bagi pengrajin batu mulia (akik) yang menggelar dagangannya secara dadakan.

Demam batu mulia (akik) memang telah merambah semua kalangan, bahkan tidak terbatas usia, termasuk sejumlah anggota DPRD Surabaya. Bagaimana tidak, hanya butuh waktu tidak kurang dari 4 jam saja, Choirul Alhuda pengrajin batu mulia (akik) yang beralamatkan di jl Pacar Keling Gg 5 no 31 Surabaya bersama 2 orang rekannya berhasil melakukan transaksi batu mulia senilai 7 juta rupiah.

Ayah dua anak ini ternyata berlatar belakang seniman, bahkan hingga saat ini masih menempuh pendidikan seni di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) jurusan Karawitan. Tidak hanya itu, pemuda kreatif yang beristrikan seorang dosen di fakultas sastra di Universitas Negeri Malang ini juga seorang musisi biola.

Setelah puas mengadu nasib di ibu kota Jakarta, Arul kembali ke Surabaya dengan segudang kegiatan, mulai dari mengajar karawitan di balai pemuda, juga telah membuka lapangan kerja bagi 7 pemuda di kampungnya sebagai pengrajin batu mulia (akik).

“berharap diberikan kesempatan lagi untuk pemeran, dan akan lebih baik kalau diadakan acara diskusi soal pengetahuan batu mulia, agar bisa menambah wawasan,” ucapnya kepada SPNews. (6/7/15)

Menanggapi hal ini, ketua DPRD Surabaya Ir Armuji,MT yang menyempatkan diri untuk melihat-lihat pameran dadakan yang digelar oleh Arul dan kawan-kawan mengaku memberikan kelaluasaan bagi siapapun yang bisa memanfaatkan momen-momen di gedung DPRD Surabaya untuk mengais rejeki.

Bahkan, Armuji mengatakan jika pihaknya tidak keberatan dengan munculnya lapak pengrajin batu mulia (akik) di loby gedung DPRD Surabaya, karena sifatnya sementara.

“ya nggak apa apa, kan acara ini hanya satu hari saja, tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepada siapapun untuk memanfaatkan momen ini untuk mengais rejeki,” jelasnya.

Ditanya apakah ada rencana memberikan waktu pameran lagi di area gedung DPRD Surabaya bagi pengrajin batu mulia (akik) Surabaya, Armuji mengatakan bahwa lokasi pemeran pengrajin batu akik (mulia) sudah diberikan oleh pemkot Surabaya. “kan sudah ada tempatnya yakni di balai pemuda,” imbuhnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *