Jatim RayaPemerintahan

Wisuda Hafidzoh V Ponpes Hamalatul Qur’an, Gubernur Khofifah Puji Metode Hafalan Alquran Metode Habituasi

14
×

Wisuda Hafidzoh V Ponpes Hamalatul Qur’an, Gubernur Khofifah Puji Metode Hafalan Alquran Metode Habituasi

Sebarkan artikel ini

JOMBANG (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menghadiri Wisuda Hafidzoh V Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Putri di Desa Jogoroto, Jombang (15/3).

Diketahui cucu Wapres Ma’ruf Amin yaitu Selma Ratu Dewi Tanara binti KH. A. Syauqi Ma’ruf Amien juga turut diwisuda setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 Juz dalam waktu 4 bulan 9 hari. Selma menuntaskan pendidikan di PP Hamalatul Qur’an Putri Ringinagung Kediri (Cabang PPHQ Pusat) dan berhasil lulus sebagai wisudawati berprestasi. 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah memuji metode menghafal yang digunakan Hamalatul Qur’an. Metode tersebut menjadikan para santri di seluruh cabang pondok Hamalatul Qur’an yang tersebar di Kediri, Jombang, dan Surabaya rata-rata dapat menghafal 30 juz Al-Qur’an dalam 3-6 bulan saja. “Jadi menurut mereka, ada lima tahapan yang digunakan sejak awal rekrutmen santri. Yang pertama, tes hafalan. Artinya, akan dilihat berapa banyak hafalan yang sudah dimiliki,” ujanya.

Kemudian yang kedua adalah kemampuan membaca dengan tajwid dan makharijul huruf yang benar. Berikutnya, kemampuan menghafal calon santri juga akan diuji. Di mana, masing-masing mereka akan diberikan satu halaman acak dalam Al-Qur’an dan harus menghafalnya dalam waktu 30 menit. 

Setelahnya ada tes wawancara untuk melihat motivasi santri. Dari sana, akan terlihat seberapa besar tekad yang mereka miliki untuk menghafal. “Kalau sudah masuk, barulah akan masuk pada proses habituasi. Jadi santri dibiasakan untuk membaca 7 juz per hari, sehingga bisa khatam setiap 4-5 hari. Kalau sudah begini, ngelindur pun para santri ini tetap melafadzkan Al-Qur’an,” tuturnya. 

Menurut Gubernur Khofifah, metode menghafal Alquran semacam ini dapat diimplementasikan untuk mereka yang ingin menjadi hafidz hafidzoh. Mengingat, cara tersebut sudah dibuktikan oleh Hamalatul Qur’an. 

“Metode menghafal Al-Qur’an ini bisa jadi referensi untuk semua. Jadi pelan-pelan kita memperbaiki cara mengaji, lebih sering update metode menghafal dan tajamkan pikiran dengan terus menambah hafalan. Insya Allah dipermudah,” imbuhnya. 

Lebih jauh, Gubernur Khofifah mengharapkan agar lebih banyak penghafal Al-Qur’an yang lahir di Jawa Timur. Disebutnya, para hafidz dan hafidzah adalah salah satu sebab  Allah memberkahi suatu wilayah. 

“Saya berharap, para penghafal Al-Qur’an dati Jawa Timur terus bertambah hafal,  faham  dan mengamalkan. Karena ridho dan berkah Allah ada di tempat di mana penghuninya merupakan ahli kitab dan agama,” ucapnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *