Pemerintahan

Surabaya Startup Festival 2.0 Kembali Digelar

201
×

Surabaya Startup Festival 2.0 Kembali Digelar

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) bekerja sama dengan Ozora Yatrapaktaja (PT. Mega Ozora Venture), kembali menggelar Surabaya Startup Festival (SSF) 2.0. Festival ini merupakan bagian dari upaya pemkot dalam mengembangkan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Pahlawan.

Festival ini telah memasuki edisi kedua dengan mengangkat tema “Discovering the Treasure of Surabaya for Entrepreneurs”. SSF bertujuan memberdayakan para pelaku usaha rintisan melalui inkubasi bisnis dan kompetisi yang digelar sepanjang tahun.

Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan bahwa SSF merupakan bentuk konkret dari kemitraan Pemkot Surabaya dengan Ozora Yatrapaktaja yang ditandatangani pada tahun 2022.

“Program ini berfokus pada pengembangan startup berbasis di Surabaya. Dengan harapan dapat menciptakan ekosistem yang solid antara startup, komunitas, para pemangku kepentingan, inkubator bisnis, talenta muda, hingga investor,” kata Hidayat Syah, Jumat (4/10/2024).

Hidayat menjelaskan bahwa SSF pertama kali diadakan pada Juni hingga Desember 2022, yang dikenal sebagai SSF 1.0. Sukses dengan edisi pertamanya, SSF 2.0 kini berlangsung dari November 2023 hingga Oktober 2024, dengan melibatkan 25 startup dari 100 lebih entitas yang mendaftar.

“Sebagian besar peserta (70%) berasal dari Surabaya, dengan fokus di berbagai bidang seperti aplikasi layanan jasa, manajemen rantai pasokan, kesehatan, perawatan, hingga event organizing,” jelas dia.

Para peserta SSF dihadapkan pada tantangan untuk mengatasi isu-isu strategis. Seperti di antaranya, penyediaan tenaga kerja dan ahli, layanan kesehatan, upscaling UKM hingga perlindungan digital. Selain itu, ada pula isu strategis terkait pendidikan, kuliner, lingkungan, pariwisata hingga sektor perikanan.

“Festival ini juga menjadi platform bagi pelaku usaha rintisan untuk menemukan solusi inovatif dan berkontribusi pada pengembangan sektor-sektor tersebut,” tambah Hidayat.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Kota Surabaya, Farah Andita Ramadhani menyampaikan bahwa acara ini akan berlangsung selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu, 5-6 Oktober 2024. Festival ini berlangsung di Gedung Barat Balai Pemuda, Kompleks Alun-alun Surabaya, mulai pukul 09.00 – 18.00 WIB.

“Hari pertama akan diisi dengan pameran produk dari startup dan UMKM lokal, serta berbagai workshop kreatif. Workshop tersebut menghadirkan narasumber yang membahas tema-tema terkini, termasuk tren kecerdasan buatan (AI) di dunia startup, dinamika industri kreatif, energi terbarukan, serta desain masterplan kawasan,” kata Farah.

Pada hari kedua, selain pameran produk, Farah menyebutkan bahwa acara juga akan menampilkan presentasi dari startup finalis di Demoday. Dimana mereka akan memaparkan inovasi dan ide bisnis mereka di hadapan juri dan investor.

“Puncak acara adalah seremoni penghargaan bagi startup terbaik, yang akan diberikan langsung oleh Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya,” jelas Farah.

Menurutnya, SSF 2024 tidak hanya menghadirkan pameran dan workshop, tetapi juga menawarkan peluang nyata bagi startup untuk memperkenalkan diri kepada investor dan mitra potensial.

“Ini adalah kesempatan langka bagi para pengusaha rintisan untuk mengeksplorasi ide-ide brilian yang bisa membentuk masa depan bisnis mereka,” kata Farah.

Selain itu, Farah menuturkan bahwa SSF 2024 juga menawarkan banyak manfaat bagi para peserta. Di antaranya, memperkenalkan mereka pada aspek-aspek penting dalam dunia startup, mulai dari networking, peluang kemitraan hingga potensi pendanaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka.

Lebih dari itu, SSF 2024 juga diharapkan dapat mengubah lanskap bisnis di Surabaya dan Indonesia secara lebih luas, dengan membuka peluang investasi yang menjanjikan. “SSF menyediakan lingkungan yang kondusif untuk bertukar ide, belajar dari yang terbaik, serta menjalin koneksi dengan pemangku kepentingan dari berbagai sektor,” sambung Farah.

Surabaya Startup Festival tidak hanya menarik perhatian para startup, tetapi juga berbagai kalangan lain yang terlibat dalam pengembangan ekonomi kreatif. Karena itu, audiens acara ini terdiri dari berbagai segmen, mulai dari pemerintah, industri, komunitas, UKM, hingga investor dan lembaga pendidikan.

“Kami mengundang pelaku industri, penyedia layanan, investor, dan perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam acara ini. Sehingga sinergi yang tercipta dapat mendukung pengembangan ekosistem startup di Surabaya,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *