Jatim RayaPeristiwa

BI Jatim Gandeng UMKM dan Ponpes untuk Tingkatkan Kemandirian

38
×

BI Jatim Gandeng UMKM dan Ponpes untuk Tingkatkan Kemandirian

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Bank Indonesia (BI) Jawa Timur menggelar program Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pondok pesantren (Ponpes) di Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait stabilisasi harga, digitalisasi, dan keberhasilan UMKM dan Ponpes binaan BI.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan utama BI dalam mendukung pengembangan UMKM yang produktif, kompetitif, dan berdaya tahan tinggi.

“Pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia diselaraskan dengan tugas Bank Indonesia dan sejalan dengan visi, misi, dan program strategis Bank Indonesia, sehingga difokuskan pada sasaran kebijakan salah satunya mendukung upaya pengendalian inflasi khususnya inflasi volatile food, yang dilakukan dari sisi suplai. Maka dari itu, cakupan framework pengembangan UMKM Bank Indonesia diarahkan pada sektor-sektor prioritas khususnya komoditas pangan strategis, dalam hal ini pada UMKM klaster pangan dan pondok pesantren mandiri,” katanya.

Program ini difokuskan pada UMKM klaster pangan dan Ponpes mandiri, dengan harapan dapat mengembangkan produksi dan kemandirian mereka secara end-to-end.

“Dukungan Bank Indonesia terhadap UMKM klaster pangan dan pondok pesantren mandiri diharapkan mampu mengembangkan produksi dan kemandirian UMKM serta pesantren secara end-to-end agar mampu bersaing dan menjaga konsistensi kualitas produknya,” lanjutnya.

Erwin menekankan pentingnya peran media dalam menggaungkan cerita sukses UMKM dan Ponpes binaan BI kepada masyarakat luas.

Kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi yang mendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia terkait stabilisasi harga dan digitalisasi kepada stakeholders melalui media massa sekaligus menggaungkan kepada masyarakat luas tentang keberhasilan UMKM dan pondok pesantren binaan Bank Indonesia.

“Kami percaya, melalui peran media yang ada di sini, cerita sukses mereka akan tersebar lebih luas dan menginspirasi UMKM dan Ponpes serta lebih banyak pihak untuk mendukung pengembangan UMKM dan Ponpes di Indonesia,” ujarnya.

Program Jelajah ini juga melibatkan mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia GenBI, yang berperan sebagai frontliners dalam mengkomunikasikan kebijakan BI.

“Dalam Jelajah UMKM dan Ponpes kali ini kami mengajak mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia GenBI pilihan yang kami seleksi melalui program sertifikasi public sepaking dan keaktifannya posting kebijakan Bank Indonesia di sosmed yang mereka miliki. Sebagai informasi GenBI adalah komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia yang berperan sebagai frontliners Bank Indonesia atau garda terdepan dalam mengkomunikasikan kebijakan Bank Indonesia,” ungkapnya

Program Jelajah UMKM dan Ponpes ini menghadirkan beberapa klaster unggulan dan Ponpes binaan BI, antara lain:

– Klaster Bawang Merah di Sumenep: Dikelola oleh Koperasi Permata Indah Rubaru, fokus pada produksi bawang merah varietas unggul khas Sumenep dengan daya simpan lebih lama, tahan penyakit, dan bisa ditanam di luar musim. Klaster ini menerapkan inovasi teknologi seperti lightrap dan cold storage untuk menjaga kualitas produk.
– Klaster Padi Organik di Mojokerto: Dikelola oleh Perkumpulan Brenjonk, menerapkan budidaya padi organik terintegrasi dari hulu hingga hilir. Klaster ini memproduksi berbagai jenis beras organik dan menerapkan digitalisasi dalam proses produksi, seperti penggunaan drone untuk pemupukan.
– Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang: Didirikan pada tahun 2007, memiliki 9 unit usaha, termasuk peternakan, perikanan, dan pertanian. Ponpes ini menerapkan Internet of Things (IoT) dalam pengembangan pertanian dan berhasil menjadi juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2023.
– Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto: Didirikan pada tahun 1998, memiliki 11 unit usaha, termasuk perikanan, pertanian, dan laundry. Ponpes ini juga menerapkan IoT dalam pengembangan pertanian dan sistem digitalisasi pembayaran. Ponpes Ammanatul Ummah berhasil menjadi juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2024.

Kedua UMKM klaster dan Ponpes tersebut telah menggunakan QRIS dalam pembayaran, digital farming, dan e-commerce sebagai platform penjualan produk turunan.

Erwin berharap program Jelajah ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mendukung pengembangan UMKM dan Ponpes di Jawa Timur.

“Kami juga berharap materi liputan dan penulisan yang disiapkan dan disusun oleh rekan media dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan untuk dapat bahu membahu mendorong pengembangan UMKM dan Ponpes,” tutupnya.

Melalui program Jelajah ini, BI Jawa Timur berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan UMKM dan Ponpes sebagai pilar penting dalam menjaga ketahanan pangan, mendorong digitalisasi, menyerap tenaga kerja, dan memberdayakan ekonomi lokal di Jawa Timur. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *