SURABAYA (Suarapubliknews) – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya menggelar “Apel Pengamanan” di Surabaya Expo Center, Jalan Kusuma Bangsa, Sabtu (23/11/2024) pagi. Apel pengamanan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Apel dipimpin oleh Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani. Kegiatan ini juga dihadiri langsung Forkopimda Kota Surabaya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU), jajaran TNI-Polri hingga Sat Linmas petugas pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pjs Wali Kota Restu Novi menegaskan kesiapan jajaran pengamanan untuk memastikan Pilkada Surabaya Tahun 2024 berlangsung aman, damai dan tertib. “Hari ini adalah hari terakhir (kampanye) dan kita akan memasuki minggu tenang. Bersama Forkopimda, KPU, dan Bawaslu, kami mengadakan apel untuk memastikan kesiapan pasukan yang bertugas di TPS-TPS,” ujar PJs Wali Kota Restu Novi usai apel pengamanan.
Dalam apel tersebut, Restu Novi juga menyampaikan pesan moral kepada para petugas agar menjaga kesehatan dan bersikap profesional selama menjalankan tugas. “Mereka harus menjadi orang SIP. Yakni, saling menghormati, integritas, dan menjadi orang-orang yang profesional,” pesan dia.
Menurut dia, Surabaya dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai sekitar 2,2 juta, menjadi barometer kesuksesan Pilkada Serentak 2024 di Jawa Timur. “Sehingga barometer kesuksesan Surabaya, keamanan dan ketertibannya ini menjadi contoh untuk kabupaten/kota lainnya,” imbuhnya.
Selain itu, Restu Novi juga memastikan bahwa seluruh tenaga kesehatan (nakes) Pemkot Surabaya disiagakan selama Pilkada 2024. Mereka tidak hanya bersiaga untuk melayani masyarakat, tetapi juga petugas di TPS. “Ini penting karena tugas pengamanan tidak hanya selesai pada hari pencoblosan tanggal 27 November, tetapi juga pada proses setelahnya,” tambahnya.
Terkait potensi kerawanan selama Pilkada 2024, Restu Novi memastikan bahwa Kota Surabaya berada di zona hijau. Artinya, dari 31 kecamatan se Surabaya, potensi kerawanan Pilkada 2024 dalam kategori rendah. “Yang penting kita jaga keamanan dan ketertiban bersama. Dan tugas kami adalah bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih, yang kita cita-citakan bersama,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, turut memberikan arahan kepada personel yang akan bertugas di TPS. Ia menekankan pentingnya koordinasi antarpihak, termasuk TNI, Linmas, dan jajaran Pemkot Surabaya.
“Saya hanya mengingatkan rekan-rekan, setelah ini masing-masing segera mengenali petugas yang bertugas di areanya, di kecamatan dan TPS. Termasuk tokoh masyarakat, puskesmas dan rumah sakit terdekat,” kata Kombes Pol Luthfie.
Kombes Pol Luthfie juga mengingatkan kepada jajarannya untuk mengecek rute keliling delapan TPS yang menjadi tanggung jawab mereka. Menurutnya, koordinasi dan komunikasi antarpihak juga penting dalam mengamankan Pilkada Surabaya 2024. “Padal (Perwira Pengendali) bertanggungjawab, kalau perlu setelah ini segera dibuatkan WhatsApp grub,” pesan dia.
Hal senada juga disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0832/Surabaya Selatan, Kolonel Inf Akhmad Juni Toa. Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama bertugas. “Seluruh fasilitas kesehatan telah disiapkan di tingkat kecamatan. Jika ada petugas yang merasa sakit, segera berobat,” ujar Kolonel Inf Akhmad Juni Toa.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa tugas yang dijalankan para petugas merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. “Semoga apa yang kita kerjakan ini bagian dari amal ibadah kita di Yaumil Qiyamah,” pungkasnya.
Sebagai diketahui, apel pengamanan juga dihadiri langsung Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksma TNI Arya Delano, Dandim 0830/Surabaya Utara Kolonel Inf Dharmawan Setyo Nugroho serta Dandim 0831/Surabaya Timur Kolonel Inf Didin Nasruddin Darsono.
Selain itu, hadir pula Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP William Cornelis Tanasale hingga perwakilan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya dan Kejari Tanjung Perak. (q cox)