GARUT (Suarapubliknews) ~ Desa Sejahtera Astra Sunda Hejo di Garut menjadi saksi nyata transformasi keberlanjutan yang menginspirasi. Dari lahan gersang yang terbengkalai, kawasan ini kini menjelma menjadi Kebun Kopi Mandalawangi yang subur, ruang konservasi yang hidup, dan destinasi wisata yang memikat.
PT Federal International Finance (FIFGROUP), anak usaha PT Astra International Tbk, menggelar acara Sustainability Innovation Ideas (SII) di mana internal karyawan mencetuskan serta mengimplementasikan secara riil seluruh ide-ide project inovasi berbasis Sustainability, yang bermanfaat baik bagi masyarakat sekitar maupun perusahaan & Media Experiential Journey 2024.
Direktur FIFGROUP Esther Sri Harjati mengatakan perseroan mendorong seluruh karyawannya untuk selalu peduli pada lingkungan dan keberlanjutan. “Kami ingin menumbuhkan kesadaran dan kepedulian seluruh insan FIFGROUP terhadap keberlanjutan melalui implementasi nyata dan penghargaan atas ide-ide terbaik,” ujarnya.
Beragam aktivitas digelar, mulai dari menjelajah Hutan Agroforestry, mengenal Sekolah Penjaga Gunung, hingga menikmati kopi lokal hasil olahan warga. Semua berlangsung di tengah kawasan Perhutanan Sosial yang dikelola oleh Paguyuban Tani Sunda Hejo, penggerak utama perubahan kawasan tersebut.
Acara ini juga menjadi panggung apresiasi bagi para pemenang FIFGROUP Sustainability Awards (FSA) 2024, program internal yang mendorong karyawan mengembangkan proyek berbasis sustainability. Tahun ini, 280 ide inovasi berhasil dihimpun dari 266 jaringan FIFGROUP di seluruh Indonesia.
Tiga tim terbaik yang menerima penghargaan tahun ini adalah:
Tim Sanggau – Kategori Friendly Branch
Program Bapak Asuh Anak Stunting, yang menyasar perbaikan gizi dan edukasi bagi masyarakat terdampak stunting.
Tim CSW Denpasar – Kategori Green Branch
Inisiatif mengolah sampah organik rumah tangga menjadi eco-enzyme, cairan serbaguna yang digunakan untuk kebersihan lingkungan kantor.
Tim Gresik – Kategori Safe & Security Branch
Inovasi Electronic Control Keliling, sistem pengawasan digital untuk mengurangi risiko kebakaran dan pencurian di kantor.
Menurut salah satu project leader dari Tim Sanggau, Henny Nurdiana, kegiatan ini tidak hanya edukatif tetapi juga mendorong semangat berinovasi. Hal senada diungkapkan oleh I Ketut Gede Mertha Wijaya dari tim Denpasar yang berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan berdampak lebih luas.
Desa Sunda Hejo sendiri menjadi representasi keberhasilan kolaborasi antara masyarakat, sektor swasta, dan lingkungan. Inisiatif seperti Sekolah Penjaga Gunung menjadi pilar regenerasi petani sekaligus pelindung alam, sementara produksi kopi dan agroforestry membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan. “Kami ingin pengalaman ini meninggalkan kesan mendalam dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bumi Indonesia,” pungkas Esther.
Dengan semangat “Aksi Nyata untuk Bumi”, kegiatan ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab, tapi juga kesempatan untuk berinovasi dan memberi dampak positif, mulai dari desa kecil di lereng gunung hingga ke seluruh jaringan nasional. (q cox, tama dini)
