Politik

Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh Naik Drastis, dr. Zuhrotul Mar’ah: Ini langkah besar

161
×

Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh Naik Drastis, dr. Zuhrotul Mar’ah: Ini langkah besar

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan meningkatkan secara signifikan jumlah penerima Beasiswa Pemuda Tangguh pada tahun 2026. Tentu ini menjadi kabar gembira bagi mahasiswa asal Surabaya.

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Zuhrotul Mar’ah, menyampaikan bahwa kuota beasiswa meningkat dari 5.500 menjadi 23.820 penerima. Kenaikan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah kota dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Untuk tahun 2026 nanti, kuota penerima beasiswa naik dari 5.500 menjadi 23.820 mahasiswa. Ini langkah besar untuk memastikan pendidikan tinggi bisa diakses lebih merata oleh warga Surabaya,” ujar dr. Zuhrotul Mar’ah, Kamis (23/10/2025).

Menurut Zuhrotul, Pemkot Surabaya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp190,56 miliar untuk mendukung program beasiswa tersebut. Selain jumlah penerima yang meningkat, cakupan penerima juga diperluas ke mahasiswa universitas swasta di Kota Surabaya.

“Kalau sebelumnya hanya untuk mahasiswa universitas negeri, mulai 2026 beasiswa juga bisa diakses oleh mahasiswa universitas swasta di Surabaya,” jelasnya.

Beasiswa Pemuda Tangguh ditujukan untuk mahasiswa dari keluarga berpenghasilan rendah, khususnya kategori desil 1 dan 2, atau yang memiliki surat keterangan penghasilan rendah dari kelurahan.

“Mahasiswa dari keluarga gamis dan pragamis (pra-miskin dan miskin) yang menjadi fokus Pemkot Surabaya dapat mengajukan program ini. Ini bagian dari visi satu keluarga, satu sarjana,” tambahnya.

Program ini diharapkan turut mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya dan melahirkan generasi muda yang tangguh serta berdaya saing.

Dalam skema terbaru, besaran tunjangan transportasi atau uang saku bagi penerima beasiswa disesuaikan dari Rp500.000 menjadi Rp300.000 per semester per mahasiswa.

“Prinsipnya, kita ingin memperluas jangkauan penerima. Jadi nominal bantuan disesuaikan agar lebih banyak mahasiswa yang bisa merasakan manfaatnya,” ujar Zuhrotul.

Kebijakan baru ini akan berlaku mulai 2026 atau bagi mahasiswa yang mulai menerima bantuan pada periode Oktober 2025. Sementara itu, penerima lama sebanyak sekitar 3.500 mahasiswa tetap akan menerima bantuan Rp500.000 per bulan sesuai peraturan wali kota sebelumnya.

Beasiswa ini diberikan hanya kepada mahasiswa aktif minimal semester 1. Adapun calon mahasiswa baru dari SMA sederajat diarahkan melalui program KIP Kuliah dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, membenarkan peningkatan drastis jumlah penerima beasiswa tersebut.

“Kalau sebelumnya hanya sekitar 5.500 penerima, sekarang naik menjadi 23.820 mahasiswa. Ini peningkatan yang luar biasa,” ungkap Hidayat.

Ia menjelaskan, total anggaran sekitar Rp190 miliar itu akan digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan memberikan tunjangan transportasi Rp300.000 per mahasiswa per semester.

“Kalau dulu bantuan transportasinya Rp500.000, sekarang jadi Rp300.000. Ini karena penyesuaian anggaran, bukan pengurangan kuota,” tegasnya.

Hidayat menambahkan, seleksi penerima beasiswa dilakukan melalui kerja sama dengan sekitar 15 kampus negeri dan swasta di Surabaya. “Untuk kampus swasta, kita masih melakukan penyesuaian MoU-nya,” ujarnya.

Pemkot Surabaya berharap, peningkatan kuota beasiswa ini dapat membantu meringankan beban biaya kuliah warga dan memperluas kesempatan pendidikan tinggi.

“Kami berharap masyarakat benar-benar memanfaatkan program ini. Tujuannya agar beban orang tua bisa lebih ringan dan anak-anak Surabaya bisa kuliah hingga sarjana,” pungkas Hidayat. (q cox, Rzl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *