Bisnis

Arus Petikemas Pelindo III Naik 8,5 Persen

105
×

Arus Petikemas Pelindo III Naik 8,5 Persen

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Jumlah arus petikemas sepanjang tahun 2018 di terminal pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III naik 8,5 persen jika dibandingkan periode sebelumnya di tahun 2017. Data Pelindo III mencatat arus petikemas tahun 2018 sebesar 5,3 juta TEUs sementara di tahun 2017 hanya sebesar 4,9 juta TEUs.

Sekretaris Perusahaan Pelindo III Faruq Hidayat menyebut kenaikan jumlah arus petikemas tersebut salah satunya disebabkan oleh meningkatnya arus petikemas luar negeri di lingkungan Pelindo III yang mencapai 9,35 persen. Arus petikemas luar negeri tumbuh dari 2,1 juta TEUs di tahun 2017 menjadi 2,3 juta TEUs di tahun 2018.

“Di tahun 2018 kemarin ada 1,14 juta TEUs petikemas impor, 1,15 juta TEUs petikemas eksport dan 21 ribu petikemas transhipment internasional. Kegiatan petikemas internasional dilakukan di 3 terminal Pelindo III yakni Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Terminal Teluk Lamong (TTL) dan di Terminal Petikemas Semarang (TPKS),” kata Faruq di Surabaya, Selasa (22/01).

Lebih lanjut Faruq menyebut kenaikan arus petikemas di lingkungan Pelindo III juga dipicu oleh meningkatnya arus petikemas domestik sebesar 8 persen. Sepanjang tahun 2018, Pelindo III mencatat arus petikemas domestik sebesar 3 juta TEUs.

Hal ini salah satunya disebabkan oleh letak pelabuhan di bawah Pelindo III yang berada di antara kawasan barat dan timur Indonesia.

“Sebanyak 70 persen arus petikemas domestik Pelindo III tercatat di Pelabuhan Tanjung Perak. Ini semakin mengukuhkan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pusat petikemas domestik di Indonesia. Ada 72 rute pelayaran domestik dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Setidaknya 75 persen dari rute tersebut mengarah ke wilayah timur Indonesia,” tambahnya.

Terpisah Kepala Humas Pelindo III R. Suryo Khasabu mengatakan arus petikemas internasional di Terminal Petikemas Semarang di area Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah mengalami peningkatan sebesar 5 persen.

Arus petikemas tersebut didominasi petikemas ekspor yang yang mencapai 331 ribu TEUs. Sementara petikemas impor tercatat sebanyak 311 ribu TEUs.

“Barang-barang ekspor yang melalui Terminal Petikemas Semarang didominasi oleh produk kerajinan tangan, produk hortikultura, tekstil, dan beberapa produk lainnya. Daerah penghasil komoditas ekpor adalah Boyolali, Kudus, Jepara, Semarang, dan juga Purbalingga,” ucapnya.

Pelindo III juga tengah melakukan pengembangan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Serangkaian pekerjaan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan maupun kapasitas produksi di pelabuhan utama Jawa Tengah itu.

Seperti pengerukan kolam pelabuhan di dermaga petikemas menjadi -12 meter di bawah permukaan laut (LWS), peninggian lapangan penumpukan petikemas, penambahan alat bongkar muat jenis Automated Rubber Tyred Ganty (A-RTG).

“Kami juga akan membangun terminal curah di Pelabuhan Tanjung Emas dengan luas area 7 hektar tepatnya di Kalibaru Barat. Saat ini kami masih menunggu turunnya izin dari Kementerian Perhubungan, diharapkan pekerjaan kami dapat selesai pada tahun 2020 mendatang,” jelasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *