SURABAYA (Suarapubliknews) – Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengaku jika dirinya masih memiliki pekerjaan yang belum selesai di Kota Pahlawan, dan ini merupakan salah satu alasan yang paling mendasar untuk tidak menerima jabatan apapun, termasuk Menteri.
Bahkan dia juga mengungkapkan, jika jabatan selama dua periode (10 tahun) itu sebenarnya tidak penuh, karena di dua tahun pertama banyak hal yang tidak bisa ia kerjakan.
“Di dua tahun pertama, kan saya tidak bisa kerja. APBD-nya terlambat, apa yang bsia saya lakukan. Jadi waktunya banyak yang hilang,” ujarnya, Rabu (23/10/2019).
Oleh karenanya, Risma ingin merealisasikan mimpi tentang Surabaya. “Sebetulnya ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Tapi di akhir itu akan saya selesaikan yang pokok dulu,” lanjutnya.
Mimpi Risma itu diantaranya membuat cable car di Surabaya. Selain itu ia ingin menyelesaikan pembangunan alun-alun Surabaya yang kini sedang tahap pra-pembangunan yaitu dikerjakannya jalan bawah tanah di Jalan Yos Sudarso.
“Mungkin ini akan menjadi ruang bawah tanah pertama yang akan digunakan publik. Kalau untuk lahan komersial (bawah tanah) sudah banyak,” tandasnya.
Menurut dia, banyak hal yang ingin dikerjakan. Ia menyebut program yang telah disusunnya belum semuanya rampung, tetapi hampir selesai. Misalnya tentang penanganan banjir.
“Dulu warga menuntut tentang banjir, dan sekarang sudah tidak banjir. Ini pokoknya sudah hampir selesai,” tambah politisi asal PDIP ini.
Risma berharap di akhir sisa masa jabatannya, semua mimpinya tentang Surabaya bakal tercapai. “Saya ingin berbuat sesuatu untuk Surabaya. Ingin menyelesaikan itu supaya kelar,” lanjut Risma lagi. (q cox)